NUAITY NEWS, Jakarta – Beberapa orang masih khawatir tentang membeli mobil listrik karena Indonesia belum mengatasi banjir dengan baik. Ada tindakan yang dapat diimplementasikan jika mobil yang nyaman lingkungan berada di bawah air, serta tips untuk beralih ke genangan air.
Mobil listrik di dunia tumbuh, termasuk Indonesia karena polusi udara dan efek rumah kaca. Keberadaannya sekarang dimulai untuk kegiatan sehari -hari, baik di kota maupun di kota -kota.
Variasi model mobil listrik dan pilihan menawarkan berbagai manfaat, mulai dari desain futuristik hingga teknologi canggih yang menawarkan fitur keselamatan yang nyaman dan manajemen.
Seiring dengan meningkatnya intensitas hujan dan potensi banjir di berbagai daerah, NETA menawarkan banyak tips untuk pengemudi yang melintasi kursi dengan air genangan.
Jika mobil listrik mengalami kelebihan:
Sebelum melintasi genangan air, pastikan kedalaman kelimpahannya tidak setengah ketinggian ban mobil tanpa lagi. Jika kedalamannya lebih tinggi, Anda harus menemukan cara alternatif yang aman.
Pengemudi disarankan untuk mengurangi kecepatan kendaraan di bawah 10 km/jam saat mereka melewati air genangan untuk mencegah kerusakan mobil dan memastikan keamanan pengemudi pribadi dan lainnya.
Jika mobil terperangkap dalam kemacetan lalu lintas di daerah yang banjir, pastikan mobil tidak berhenti selama lebih dari 30 menit.
Jika waktu ini melebihi, pengemudi diminta untuk bertindak dengan aman, misalnya, untuk menemukan tempat yang aman untuk berhenti dengan hati -hati atau melanjutkan perjalanan.
Jika mobil listrik banjir:
Jangan mencoba menyalakan motor listrik yang ada di dalam air. Biarkan mobil berjalan sepenuhnya.
Setelah itu, mesin harus segera dibawa ke dealer resmi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
Pastikan Anda melepaskan rem parkir (rem parkir) secara manual, karena kapal selam tidak boleh dihidupkan sama sekali kecuali benar -benar kering.
Seorang pejabat penjualan senior PT Neta Auto Indonesia, Januar Eka Sapta mengatakan bahwa kasusnya adalah bahwa mobil harus mati atau tidak melibatkan proses evakuasi, terutama untuk mobil listrik.
Ini sangat penting karena jika mesin banjir, risiko kerusakan pada sistem listrik dan kerusakan yang lebih buruk dapat ditingkatkan jika mesin dihidupkan.
“Jadi pastikan mobil listrik tidak berubah sama sekali setelah terpapar air untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” katanya pada hari Sabtu (8/3/2025).
Memeriksa Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply