NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Ekonom Ramal The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps Tahun Depan

NUAITY NEWS, JAKARTA – Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Joshua Pardede, bank sentral Amerika Serikat (AS), memperkirakan Federal Reserve atau The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada tahun 2025.

Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar pasca rilis rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan November yang menurunkan Fed Funds Rate (FFR) menjadi 4,5%-4,75%. Namun laju penurunan FFR diperkirakan akan melambat pada bulan Desember.

“Saat ini kemungkinan penurunan kisaran berkisar 50-60%, dan tahun depan FFR mungkin turun sekitar 50 basis poin,” ujarnya dalam Forum Wealth Wisdom 2024 di Jakarta Pusat, Senin (18/11/). . ). 2024).

Dalam presentasi Joshua, kemungkinan perlambatan atau jeda penurunan suku bunga bergantung pada pengumuman Ketua Fed Jerome Powell tentang pendekatan yang fleksibel dan berbasis data dalam menetapkan suku bunga.

Kekuatan ekonomi atau kemajuan inflasi yang lemah dapat memperlambat penurunan FFR, namun melemahnya pasar tenaga kerja atau penurunan inflasi yang lebih cepat berpotensi mendorong kebijakan yang lebih agresif.

Sebelumnya, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tidak luput dari perhatian Otoritas Jasa Keuangan (FSA). Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK, meyakini penurunan FFR pada tahun 2025 akan berdampak positif terhadap likuiditas perbankan domestik.

“Bagi perbankan di Indonesia, penurunan FFR yang diikuti dengan perubahan BI Rate (suku bunga acuan Bank Indonesia) akan efektif menurunkan cost of fund bank,” ujarnya dalam balasan tertulis, Minggu (17/11). /2024).

Menurut dia, penurunan biaya dana akan berdampak positif terhadap profitabilitas bank, dan membuka peluang luas untuk menurunkan suku bunga kredit. Hal ini mempercepat pertumbuhan kredit.

Meski demikian, Dian meminta perbankan tetap memperhatikan dinamika politik dan ekonomi global dalam menyusun strategi dan rencana bisnis perbankan di tahun mendatang.

Ia menilai pergantian kepala pemerintahan dari Joe Biden dari Partai Demokrat ke Trump (dari Partai Republik) akan mempengaruhi arah perekonomian AS yang pada gilirannya akan berdampak pada negara.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *