NUAITY NEWS, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) mempunyai pekerjaan rumah untuk mencapai target yang ditetapkan pada masa pemerintahan Prabowo pada tahun 2025 dan target sisa tahun ini.
Ketua Badan Pengawasan (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri menguraikan target peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2025 sebanyak 61 juta orang, sedangkan target iuran mencapai 115 triliun rupiah.
Berikutnya, perkiraan jaminan atau klaim yang dibayarkan mencapai Rp 69 triliun, dan dana investasinya menargetkan Rp 895 triliun dengan hasil investasi Rp 61 triliun.
“Kami melihat pada tahun 2025 akan terdapat beberapa tantangan. Tantangan pertama yang menarik perhatian Badan Pengawas adalah cakupan partisipasi sektor informal yang masih perlu ditingkatkan,” kata Zuhri pada RDP Komisi IX DPR RI, Senin (10/10).28 /10/2024).
Menurut dia, tantangan kedua adalah keberlangsungan program jaminan sosial, terutama terkait ketahanan dana, khususnya ketahanan program jaminan kematian (JKM).
Jadi yang ketiga tentang penyediaan sumber daya manusia dan kelembagaan dalam rangka transformasi digital. Kami terus berupaya memastikan transformasi digital dapat meningkatkan kinerja dan manfaat layanan bagi peserta BPJS Pekerjaan, tutupnya.
Sementara itu, Direktur Senior BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo memaparkan capaian dan target BPJS Ketenagakerjaan tahun 2024. Peserta aktif pada September 2024 mencapai 40,15 juta (74,41%) dari akhir tahun 53,95 juta. Angka ini turun 0,23% year-on-year. Sumbangan yang berhasil dihimpun sebesar Rp78,09 triliun (72,40%) dari target sebesar Rp107,86 triliun. Angka ini meningkat sebesar 8,06% year-on-year. Jadi, jaminan atau klaim yang sudah dibayarkan sebesar Rp 42,57 triliun (68,15%) dari perkiraan Rp 62,46 triliun. Klaim ini meningkat sebesar 5,33% dibandingkan tahun lalu.
“Kalau perhitungan kami, sepertinya sampai akhir tahun belum bisa mencapai Rp 62,46 triliun, artinya di bawah perkiraan. Artinya lebih baik karena perkiraan lebih tinggi dari realisasi,” kata Anggoro.
Indikator lainnya, dana investasi per September 2024 sebesar Rp776,76 triliun (95,58%) dari target Rp812,66 triliun. Dana investasi ini meningkat 13,22% year-on-year.
Terakhir, laba investasi yang hingga September 2024 tercatat sebesar Rp38,45 triliun (69,56%) dari target tahun ini sebesar Rp55,28 triliun. Pendapatan investasi ini meningkat sebesar 8,45% year-on-year.
“Jadi dari 5 indikator penting ini, ada satu indikator yang terus kita kerjakan dengan serius, sesuai anjuran Dewan Pengawas, partisipasi aktif harus terus kita tingkatkan,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply