NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Wamendag Roro Esti Ungkap Target 100 Hari Kerja: Tingkatkan Perdagangan UMK

NUAITY NEWS, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan (Wemendag) Dayh Roro Esti Vidya Putri fokus meningkatkan perdagangan usaha kecil dan menengah (UMK) dan memasukkannya ke dalam Program 100 Hari Kerja. 

Diah Roro juga mengungkapkan, program 100 hari kerja ke depan akan mengikuti kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.

Namun perempuan yang diketahui bernama Roro itu mengatakan, dirinya akan tetap menjalankan tugas baik di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Perdagangan, dan Usaha Mikro Kecil (UMK).

“Tentunya 100 hari ke depan kita akan menerapkan kebijakan Menteri Budi Santoso, baik perdagangan dalam negeri maupun luar negeri dan bagaimana kita bisa menumbuhkan UMK,” kata Roro saat ditemui usai acara penyerahan jabatan Deputi. Menteri Perdagangan di Kementerian. Perdagangan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Untuk itu, politikus Partai Golkar itu mengatakan akan bertemu terlebih dahulu dengan Menteri Perdagangan. “Supaya nanti bisa jelas apa yang harus saya lakukan dan apa yang beliau lakukan, sehingga sinergi dan kolaborasi bisa muncul dengan baik,” jelasnya.

Dari sisi perdagangan, Roro menilai Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Selain itu, ia juga menyebutkan ada beberapa sektor yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

“Kalau kita bicara perdagangan itu ada dua unsurnya. Ada yang lokal, ada pula yang asing. Di dalam negeri tentunya, Presiden kemarin juga sudah menyampaikan bahwa barang-barang kita baik pangan maupun industri harus berdaya saing dan impor. katanya.

Dari sisi neraca perdagangan, Indonesia masih mencatat surplus sebesar US$3,26 miliar pada September 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan surplus US$2,78 miliar pada Agustus 2024.

Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Jika dirinci, surplus September 2024 didorong oleh surplus nonmigas sebesar US$4,62 miliar dan defisit migas sebesar US$1,36 miliar.

Secara keseluruhan, pada periode Januari-September 2024, Indonesia mencatat surplus sebesar 21,98 miliar dolar AS. Surplus tersebut berasal dari surplus nonmigas sebesar US$37,03 miliar dan defisit migas sebesar US$15,05 miliar.

Untuk memastikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus, Roro mengatakan Kementerian Perdagangan akan mencermati strategi, langkah, dan cara yang dilakukan pada periode sebelumnya.

“Jadi saya sangat ingin berbicara dengan Perdana Menteri. Enggak mau, bukan cuma salah bilang iya, tapi pelayanan ini pasti punya satu tujuan. Jadi ini yang paling penting bagi saya,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *