NUAITY NEWS, Jakarta – Produsen mobil raksasa Wall Motor (GWM) Indonesia masih berharap pemerintahan baru yang dipimpin presiden terpilih, Prabowo Sabiano, memberikan kebijakan yang menggembirakan bagi mobil hybrid.
Direktur Penjualan dan Jaringan GWM Indonesia Lisa Wijaya mengatakan pihaknya berharap kabinet pemerintahan baru dapat mengkaji ulang insentif untuk mendukung penjualan kendaraan hybrid.
“Tentu kita berharap subsidi untuk hybrid ditinjau kembali. Kita sudah usulkan kali ini,” kata Lisa Bisense, saat ditemui di kawasan Senyan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya berharap perekonomian akan pulih dengan pemerintahan baru. Alhasil, pasar mobil bisa pulih secepatnya.
“Karena kalau kita lihat sekarang, [penjualan] sudah jauh menurun. Masih banyak pihak yang menunggu kebijakan baru pemerintah,” ujarnya.
Sebagai informasi, GWM Indonesia merupakan grup Indomobil dengan beberapa lini model kendaraan listrik hybrid (HEV), seperti GWM Tank 300 HEV, GWM Tank 500 HEV, Haval H6 HEV, dan Haval Jolion HEV.
Lisa menjelaskan dominasi model hybrid merupakan strategi GWM untuk bersaing dengan merek China lainnya yang lebih fokus pada pembuatan kendaraan listrik murni (battery electric vehicle/BEVs) maupun kendaraan konvensional (internal Combustion Engine/ICEs).
“Nah, GWM punya ciri khasnya sendiri karena kita semua hybrid. Jadi kita punya pasar sendiri, kita tidak bisa bersaing dengan yang lain,” kata Lisa.
Tak hanya mobil hybrid, GWM juga memiliki model BEV yakni Ora 03 BEV yang rencananya akan diproduksi secara lokal pada tahun depan. Hingga saat ini, GWM telah memproduksi model Haval Jolion HEV secara lokal.
Saat ini GWM memiliki fasilitas manufaktur di Wanaherang, Jawa Barat yang diresmikan pada 13 September 2024. Lini produksi dan operasional logistik GWM di fasilitas manufaktur Inchcape menempati area seluas 20.277 m2 dari total luas fasilitas 411.392 m2. m2. .
Lini produksi GWM memiliki kapasitas produksi sekitar 7.000 unit per tahun. Berdasarkan data Gaikindo, tank GWM terjual sebanyak 235 unit sepanjang Januari-Agustus 2024, sedangkan Haval terjual 63 unit pada periode yang sama. Keputusan sedang menunggu keputusan
Keputusan pemerintah mengenai insentif mobil hybrid saat ini masih belum jelas. Sebab, meski tidak resmi, kebijakan tersebut tidak sepenuhnya ditolak pemerintah.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hararto mengaku banyak pihak yang menunggu kebijakan baru di segmen hybrid, namun ia menegaskan pemerintah akan tetap berpegang pada kebijakan yang ada.
Saat itu, ia hanya menyebut tidak ada perubahan kebijakan tambahan, namun Air Langa juga tidak secara tegas menampik adanya insentif hybrid.
Belakangan ini, Air Langa juga hanya menjawab singkat saat ditanya apakah akan ada insentif kendaraan hybrid tahun depan.
“Sampai saat ini tanpa insentif, penjualan hybrid sangat bagus,” kata Air Langa saat ditemui usai konferensi Green Startup di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply