NUAITY NEWS, JAKARTA – Mercer Marsh Benefits merilis laporan tren biaya tunjangan kesehatan karyawan di Indonesia seiring dengan kenaikan biaya pengobatan di negara tersebut.
Berdasarkan Laporan Studi Kesehatan dan Tunjangan Indonesia 2024 dari Mercer Marsh Benefits, Sabtu (5/10/2024), perusahaan harus merancang manajemen tunjangan kesehatan karyawan yang kompetitif dan sejalan dengan kondisi pasar.
President, CEO Marsh Indonesia dan CEO Marsh McLennan Indonesia Douglas Ure mengatakan laporan ini merupakan hasil pengumpulan dan rangkuman program tunjangan kesehatan karyawan dari lebih dari 470 perusahaan di Indonesia yang mencakup 24 industri berbeda.
Laporan tersebut, lanjutnya, memuat tunjangan kesehatan karyawan yang diberikan perusahaan seperti perawatan rumah sakit, rawat jalan, persalinan, perawatan gigi, kacamata, termasuk asuransi jiwa dan kecelakaan, serta memberikan informasi tren biaya perawatan kesehatan di Indonesia.
“Tunjangan kesehatan karyawan berupa rawat inap dan rawat jalan menjadi perhatian khusus mengingat tingginya tingkat atrisi,” ujarnya.
Sebanyak 94% perusahaan memberikan tunjangan kesehatan berupa rawat inap kepada karyawan dan keluarganya. Biaya rumah sakit meliputi biaya akomodasi kamar, biaya umum dan spesialis, biaya bedah dan biaya lainnya.
Sementara itu, 79% perusahaan di Indonesia memberikan tunjangan karyawan di bidang Transportasi. Biaya pelayanan rawat jalan meliputi biaya dokter umum, spesialis, obat-obatan, fisioterapi, vaksin, dan lain-lain.
Mercer Marsh Benefits telah mengidentifikasi empat tren utama terkait program tunjangan kesehatan karyawan di Indonesia. Pertama, penggunaan telemedis dalam layanan kesehatan sudah menjadi kebiasaan baru pasca pandemi Covid-19.
Kedua, pemeriksaan kesehatan tahunan juga dapat ditingkatkan agar efektif dan sesuai dengan risiko yang dihadapi karyawan, meskipun sudah menjadi rutinitas perusahaan setiap tahunnya.
Ketiga, penggunaan tunjangan yang fleksibel sehingga karyawan dapat memilih sesuai kebutuhannya. Keempat, meningkatnya biaya pengobatan penyakit, khususnya penyakit pernafasan.
Perusahaan memerlukan standar biaya rumah sakit yang komprehensif dan rinci untuk merencanakan, mengendalikan dan memperkirakan biaya kesehatan karyawan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel
Leave a Reply