NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

RS Kariadi: Pemberhentian Sementara Dokter Yan Dekan FK Undip Tak Pengaruhi Layanan ke Pasien

Nuaityt, Jakarta Manajer Hukum dan Humas RS Kariyadi Semarang W.W. Vira Viridiyanti mengatakan penghentian sementara aktivitas klinis dokter spesialis onkologi Jan Wisnu Prazoko di RS tersebut tidak mengganggu pelayanan pasien.

“Penangguhan ini tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada pasien,” kata V.V. di Semarang pada Senin, 2 September 2024.

Selama dr Ian Cariadi tidak berpraktik di rumah sakit tersebut, maka ia dapat digantikan oleh dokter lain. Sebab, operasi onkologi dilakukan oleh tim yang sama, kata Vivi.

Sesuai surat keputusan tertanggal 28 Agustus 2024, dr Ian diberhentikan sementara dari kegiatan klinis rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Tengah oleh Kepala RS Karidi dr Agus Ahmadi.

Tujuan dari pemberhentian sementara tersebut adalah agar dokter yang juga Dekan Fakultas Kedokteran itu bisa fokus menyelidiki kematian mahasiswa Program Pelatihan Dokter Spesialis Anestesiologi (PPDS) Universitas Deponegoro (FK). Undip). dr Aulia Risma Lestari.

Usai pemeriksaan kematian mahasiswa PPDS anestesi FK Undeep, dr Ian Kariadi bisa kembali praktik di rumah sakit tersebut.

“Kalau sudah selesai, bisa bergabung kembali,” kata Vivi merujuk Antara. Anestesi PPDS Undip masih dihentikan sementara

Dalam hal ini, V.V. juga menyampaikan bahwa sampai saat ini PPDS Undeep Anestesi masih ditutup.

“Saat ini PPDS anestesi FK Undip masih dihentikan sementara,” ujarnya.

 

Terkait hal tersebut, VV juga menyampaikan bahwa pemberhentian sementara mahasiswa PPDS Anestesi Andeep tidak mempengaruhi pelayanan yang diberikan di RS Kariyadi.

“PPDS sedang belajar, bukan bekerja. Mereka sedang proses pelatihan di Karyodi,” ujarnya.

Diketahui, dalam penelusuran penyebab bunuh diri dr Aulia Risma, Kementerian Kesehatan meminta agar program anestesi PPDS Undeep dihentikan sementara.

Tujuannya agar dokter junior yang mengikuti pelatihan tidak mendapat tekanan dari senior saat melakukan diagnosis terkait kematian seorang mahasiswa.

Tujuan penutupan sementara adalah untuk menciptakan lingkungan di mana generasi muda tidak terintimidasi saat pemeriksaan. Tujuannya bukan untuk mengintimidasi orang dewasa hingga remaja saat ujian. Bisa dibuka kembali setelah ujian selesai. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin beberapa hari lalu.

Dokter berusia 30 tahun ini ditemukan tewas di kamarnya pada 12 Agustus 2024. Diduga dia meninggal karena menyuntik dirinya sendiri.

Meninggalnya dokter Auliya Risma Lestari diduga disebabkan oleh pelecehan yang dialaminya selama PPDS.

Saat ini Kementerian Kesehatan sedang melakukan penyelidikan bersama polisi untuk mengungkap fakta sebenarnya meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *