NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

BBNI Rampungkan Buyback, Segini Saham yang Diserok

Nuaityt, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengumumkan berakhirnya masa pembelian kembali saham. Rencana buyback ini sebelumnya telah disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum perseroan yang digelar pada 15 Maret 2023.

“Perusahaan telah menyelesaikan masa buyback sejak 16 Maret 2023 hingga 15 September 2024, sebanyak 40.514.600 saham telah dibeli,” kata Okki Rushartomo, Sekretaris Perusahaan BNI, pada Rabu (18/9/2024) saat mempublikasikan pengumuman tersebut. pasar saham informasi

Berdasarkan keputusan RUPS, seluruh saham yang diperoleh dari pembelian kembali tersebut digunakan untuk program kepemilikan saham pegawai dan program kepemilikan saham direksi dan komisaris. Pelaksanaan buyback tersebut tidak mempengaruhi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan, karena perseroan mempunyai modal dan arus kas yang baik untuk menjalankan seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, termasuk buyback.

Peluncuran pembelian kembali dan pengalihan saham hasil pembelian kembali tersebut berupa program kepemilikan saham bagi karyawan dan program kepemilikan saham bagi direksi dan komisaris dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan merupakan wujudnya. penerapan remunerasi atas kinerja. Sehingga tidak mengurangi kepercayaan investor terhadap Perseroan.

Hal ini tercermin dari terjaganya nilai saham perseroan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan merupakan salah satu cara pelaksanaan kinerja komisi sehingga tidak mengurangi kepercayaan investor terhadap perseroan, kata Okki. .

Namun dalam perhitungan nilai saham perseroan, harganya naik ke nilai buku (PBV) sebesar 1,20 kali lipat pada 15 Maret 2023, saat perseroan mendapat persetujuan pelaksanaan buyback dalam rapat umum pemegang saham biasa. Pada 13 September 2024, 1,40x. Pada posisi yang sama, harga saham Perseroan meningkat dari Rp4.400 per saham menjadi Rp5.625 per saham.

Sebelumnya majalah TIME menerbitkan daftar perusahaan terbaik dunia tahun 2024. Dua BUMN Indonesia yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil menduduki peringkat pertama. menempati posisi bergengsi ini

BBNI berada di peringkat 892 dengan skor 79,51. Sedangkan BMRI berada di posisi 914 dengan skor 78,94. Pengamat pasar modal Lanjar Nafi menilai masuknya BMRI dan BBNI dalam daftar Time World’s Best Companies of 2024 merupakan pencapaian yang luar biasa dan memberikan pengakuan internasional terhadap kualitas manajemen dan tata kelola perusahaan yang baik.

Menurut saya, hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan investor yang tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja saham di pasar. Sentimen ini dapat memperkuat BMRI dan BBNI dalam persaingan sektor perbankan, meningkatkan kepercayaan nasabah dan mendorong bank untuk melakukan ekspansi di bidang perbankan. pasar. masa depan,” kata Lanjar pada Selasa (17/9/2024) kepada Nuaityt.

Meskipun hal ini merupakan sentimen positif, perlu dicatat bahwa rekomendasi bank BMRI dan BBNI tidak hanya didasarkan pada pencapaian tersebut. Menurut Lanjar, investor juga harus mempertimbangkan nilai bisnisnya saat ini dengan harga sahamnya.

Intinya, Lanjar mencatat margin bunga bersih (NIM) BMRI sebesar 4,79% dan BBNI 3,90%. Sementara itu, rata-rata indikator sektor perbankan berada pada angka 5,18%. Kondisi ini membuat BMRI dan BBNI masih memiliki ruang untuk meningkatkan margin bunga.

 

Dari segi tingkat likuiditas, kedua bank ini memiliki tingkat yang relatif baik. LDR BMRI sebesar 94,32% dan BBNI sebesar 95,96%. Meskipun sudah mendekati batas yang dianggap sehat dalam hal pengelolaan likuiditas, namun masih tergolong sehat.

Berdasarkan PBV BMRI sebesar 2,67x dan BBNI 1,40x, masih dibawah rata-rata industri PBV sebesar 3x berdasarkan data yang saya peroleh.

“Hal ini bisa menjadi pemicu bahwa kedua saham tersebut masih dinilai undervalued secara industri. Oleh karena itu, rekomendasinya BMRI diperingkat HOLD TP 7750. BBNI diperingkat BUY TP 5750,” jelas Lanjar.

Sebelumnya, Kepala Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memperkirakan sektor keuangan atau perbankan secara umum mendapat angin segar dari penurunan suku bunga The Fed yang diperkirakan akan dilakukan pada bulan ini. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebelum akhir tahun 2024 sehingga memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

“Di tengah tanda-tanda penurunan suku bunga, Mirae Asset Sekuritas fokus pada dua sektor, perbankan dan ritel, dengan fokus pada kinerja fundamental masing-masing perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *