NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Bakteri “Superbug” Melanda Dunia, Waspadai Gejalanya Agar Tak Jadi Pandemi

Nuaityt – Perkembangan penyakit akibat bakteri terjadi setiap tahunnya. Selama hampir satu abad, obat antibakteri yang dikenal sebagai antibiotik telah membantu mengendalikan dan menghancurkan banyak bakteri berbahaya yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh setiap orang.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, antibiotik menjadi tidak efektif melawan jenis bakteri tertentu.  Faktanya, beberapa virus tidak dapat dikalahkan oleh obat-obatan yang ada saat ini.  

Sayangnya, cara kita menggunakan pestisida justru menciptakan “kuman super” yang kebal antibiotik.

Diadaptasi dari www.cdc.gov Setiap tahunnya, virus yang resistan terhadap obat ini menginfeksi lebih dari 2 juta orang di negara tersebut dan membunuh sedikitnya 23.000 orang.

Jenis infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti tuberkulosis, gonore dan staph yang dapat diobati dengan obat-obatan dan penelitian sedang dilakukan untuk mencari obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Dari sejarah kesehatan, beberapa bakteri paling berbahaya sering ditemukan di fasilitas kesehatan. Hal ini sering dijumpai pada pasien rumah sakit. Namun dalam beberapa tahun terakhir, virus ini mulai menyebar di masyarakat dan bisa menyerang siapa saja.

Salah satu penyebab paling umum adalah jenis Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap methisilin. Faktanya, bakteri ini tidak merespon apapun dari MRSA. MRSA dapat menyebabkan infeksi kulit dan infeksi darah. MRSA ini juga dapat menyebabkan pasien terkena pneumonia. 

Orang yang terjangkit virus superbug ini biasanya tidak menunjukkan gejala, namun pada beberapa kasus ditemukan orang yang tertular virus superbug ini mengalami gejala seperti demam, batuk, diare, dan perawatan wajah orang yang tertular orang lain. virus atau bakteri.

Wabah pertama virus superbug ditemukan di India bagian barat. Di wilayah ini terjadi epidemi besar yang menyerang masyarakat di wilayah Maharashtra. Dokter sedang berjuang untuk mencegah ruam yang disebabkan oleh bakteri super.

Sejauh ini penyebaran dan pencegahan superbug masih menjadi perhatian WHO karena ada kemungkinan dunia akan kembali dilanda “pandemi superbug” karena belum ada obat yang dapat memberikan solusi yang tepat. Kita juga harus mewaspadai jika ada orang di sekitar kita yang tertular virus tersebut dan menunjukkan gejala seperti demam tinggi, batuk pilek, atau gejala lain seperti demam.

Cara terbaik untuk mencegah infeksi superbug adalah dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air. Untuk mencegah penyebaran, sebaiknya jangan berbagi barang pribadi seperti handuk atau pisau cukur.

Hal lain yang dapat kita lakukan adalah dengan meminumnya hanya dalam porsi, tidak minum terlalu banyak dan tidak meminum obat tanpa resep dokter. Hal ini terbukti dapat mencegah mutasi gen antibiotik pada seluruh tubuh manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *