NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Berantas Obat Palsu, BPOM Gandeng Organisasi Nirlaba Internasional Pharmaceutical Security Institute

Nuaityt, Jakarta – h Untuk memberantas obat palsu di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bekerja sama dengan Lembaga Keamanan Farmasi (PSI) nirlaba internasional. Diketahui, organisasi ini mendapat dukungan dari 40 produsen farmasi internasional. Hal tersebut disampaikan Kepala BPOM Taruna Ikrar.

Taruna Ikrar mengatakan, informasi PSI terhadap peredaran obat palsu penting mengingat luasnya cakupan pengawasan BPOM. Kolaborasi ini, jelas Taruna, akan mendukung pencapaian tujuan pertumbuhan Indonesia.

Presiden ISP Todd Ratcliffe mengatakan ISP diciptakan karena kekhawatiran akan produk medis palsu yang mengancam kesehatan masyarakat. Todd mengatakan timnya mengumpulkan dan menganalisis data tentang obat-obatan palsu, kemudian membagikan informasi tersebut kepada penegak hukum, regulator farmasi, dan lembaga pemerintah lainnya yang berdedikasi untuk memerangi masalah tersebut.

“Sebelumnya kami belum melakukan kerja sama secara intensif dengan BPOM. Namun setelah adanya COVID-19 dan berbagai tantangan yang kami hadapi, saya rasa tahun lalu adalah pertama kalinya kami bekerja sama dengan BPOM,” ujarnya, seperti dilansir ANTARA.

Sebelumnya, kata Todd, PSI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Filipina dan ingin mereplikasinya dengan Indonesia.

Dalam pertemuan informal tersebut, BPOM dan PSI membahas tujuan membangun hubungan dan menginisiasi kolaborasi antara PSI dan regulator farmasi di berbagai aspek. 

 

Selain isu terkait obat, Direktur BPOM dan Presiden PSI juga bertukar pikiran mengenai pelabelan kandungan gula, garam, dan lemak (GGL), baik di Indonesia maupun di negara lain.

Di akhir pertemuan, Direktur BPOM dan Presiden PSI sepakat bahwa pertemuan ini dapat dilanjutkan dengan komunikasi intensif untuk kolaborasi yang lebih mendalam antara BPOM dan PSI.

Direktur Keamanan, Mutu, dan Pengawasan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif hadir mendampingi Kepala BPOM, serta perwakilan Direktorat Pencegahan dan Pencegahan serta Direktorat Sibernetika Obat dan Makanan. . Ramesh Raj Kishore, Direktur Regional PSI untuk Asia Pasifik, juga hadir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *