NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Lewat Gasifikasi, PLN Bidik Efisiensi Biaya Bahan Bakar Pembangkit hingga Rp 7,2 Triliun per Tahun

Nuaityt, Jakarta Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyediakan energi bersih untuk mendukung transisi energi bersih di wilayah Baubau, Sulawesi Tenggara. Hal ini akan dicapai melalui penerapan program gasifikasi pembangkit listrik di wilayah tersebut.

Direktur Gas dan Bahan Bakar PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan PLN EPI bekerja sama dengan Pemerintah Baubau untuk mengembangkan infrastruktur gas yang akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan memperkenalkan gas alam cair (LNG) sebagai sumber energi utama.

“Dengan adanya terminal konsolidasi gas ini, kami berharap kota Baubau dan sekitarnya mendapatkan pasokan energi yang lebih bersih dan efisien. Hal ini juga membuka peluang bagi pengembangan industri lokal,” kata Rakhmad Dewanto, Jumat (4/10/). 2024). ).

Melalui program ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 1,45 juta ton per tahun dan meningkatkan efisiensi biaya bahan bakar hingga Rp 7,2 triliun per tahun. Langkah ini merupakan wujud komitmen PLN EPI dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai tujuan nasional net zero emisi (NZE) pada tahun 2060.

Program gasifikasi ini mencakup lebih dari 22 pembangkit listrik yang selama ini menggunakan bahan bakar bensin akan beralih ke gas alam cair. Penyelesaian tahap pertama proyek ini dijadwalkan pada tahun 2025 dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan mitra bisnis internasional. Perkembangan industri

Selain mendukung sektor energi, program gasifikasi ini diharapkan dapat memacu tumbuhnya industri Baubau lainnya, khususnya penggunaan LNG sebagai sumber energi yang lebih murah dan ramah. PLN EPI tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi energi terdepan yang terintegrasi serta mengembangkan rantai pasokan energi berkelanjutan di Indonesia Timur.

“Kerja sama antara PLN EPI dan Pemerintah Kota Baubau merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah dan swasta dalam menghadapi tantangan energi masa depan, serta komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” katanya. .

Plt Wali Kota Baubau Muhammad Rasman Manafi yang hadir dalam penandatanganan tersebut mengucapkan terima kasih atas kerja sama program gasifikasi tersebut. Ia yakin program ini akan memberikan dampak yang besar bagi warga Kota Baubau.

“Kami menyambut baik inisiatif PLN EPI. Program ini tidak hanya akan mendukung ketahanan energi kota Baubau, namun juga akan membuka peluang pengembangan ekonomi lokal khususnya di sektor perikanan dan industri pengolahan ikan dengan menerapkan teknologi cold storage menggunakan energi LNG dingin,” ujarnya.

PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan ketersediaan biomassa sebagai bahan baku pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) co-firing. Masyarakat juga dilibatkan dengan memanfaatkan lahan kritis untuk menanam tanaman energi.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, pihaknya menargetkan penggunaan biomassa untuk co-firing sebesar 2,2 juta ton pada tahun 2024. Jumlah tersebut rencananya akan ditingkatkan menjadi 10,2 juta ton pada tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan biomassa dari 52 PLTU tersebut dimiliki oleh PLN.

“Biomassa yang dimanfaatkan PLN EPI sebagian besar berasal dari limbah pertanian dan limbah perkebunan. Seiring dengan meningkatnya permintaan, kami melihat peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat setempat,” kata Iwan, Kamis (12/12). 3/10) /2024).

Iwan Agung menambahkan, pengembangan biomassa tidak hanya penting untuk menyediakan energi bersih, tetapi juga berpotensi menimbulkan banyak dampak untuk menggerakkan perekonomian masyarakat melalui program pertanian terpadu yang memanfaatkan lahan kritis.

 

“Kami akan memproduksi tanaman Indigofera atau disebut Tarum yang dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku biomassa. Dengan sistem tumpangsari, tanaman ini juga berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah,” jelas Iwan.

Iwan menegaskan, melalui program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan sekaligus mendukung upaya penurunan emisi karbon.

Selain itu, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. “Batang dan cabang tanaman akan digunakan sebagai bahan baku biomassa, sedangkan daunnya akan digunakan untuk ternak lokal,” pungkas Iwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *