NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Kasus Mpox di Asia Relatif Rendah, Menkes Budi Gunadi Beberkan Alasannya

Nuaityt, Jakarta Terjadi peningkatan kasus Mpox di Afrika dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, hingga Senin 26 Agustus 2024, total kasus Mpox atau cacar monyet mencapai 22.863 kasus di negara-negara anggota Uni Afrika.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC), angka tersebut mencakup 3.641.19.222 kasus dugaan dan 622 kematian.

Sedangkan di Asia, kejadian penyakit yang disebut juga cacar monyet ini relatif jarang terjadi. Di Indonesia, tercatat 88 kasus Mpox terkonfirmasi hingga 17 Agustus 2024.

Rendahnya angka kasus Mpox di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, bukan tanpa alasan. Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gnadi Sadekin, wabah cacar monyet di Asia relatif jarang terjadi karena masyarakat umumnya mendapat vaksinasi cacar.

Cacar dan cacar monyet sebenarnya bisa dicegah, sebenarnya perlindungannya sudah ada. Kata Budi usai membuka Klinik Melati di RSAB Harapan Keta, Jakarta Barat, Kamis (12/9/2024): “Makanya karena angka penularannya relatif rendah. Asia, karena vaksinasi anak-anak relatif baik.”

“Sebenarnya vaksinnya sudah ada, tapi lebih banyak diberikan pada kelompok berisiko karena umumnya kelompok umum sudah punya (perlindungan),” imbuhnya.

Bodhi juga meminta masyarakat tidak takut tetapi tetap waspada. Pasalnya, Mpox tidak sama dengan COVID-19.

“Teman-teman tidak perlu terlalu takut, harus hati-hati, karena penularan ini tidak seperti COVID yang cepat menular.”

Ketimbang COVID-19, Bodhi mengatakan Mpox mirip dengan HIV.

“Itu (Mpox) mirip dengan HIV, menular pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, tidak boleh sama dengan COVID-19.”

Meski penularannya tidak semudah COVID-19, pemerintah tetap berhati-hati dengan memperketat pintu masuk ke Tanah Air. Salah satunya adalah pemeriksaan kesehatan bagi para pendatang.

“Kita harus pintar-pintar, makanya kita screening di bandara pakai stochet. Kalau dia (migran) datang dari Afrika, kita minta dia registrasi dulu, dicek suhunya, kalau panas akan kita lakukan PCR. tes.”

Tes ini bisa Anda tunggu dalam waktu 30 hingga 40 menit, artinya relatif cepat karena Anda sudah memiliki pengalaman dengan COVID-19 beberapa tahun lalu.

Seperti yang disampaikan Budi, upaya pencegahan lain untuk mencegah penyebaran Mpox di Indonesia adalah dengan melakukan vaksinasi.

Dalam keterangan lainnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Dr. Muhammed Suharil, Sp.P, MPH mengatakan, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia merupakan vaksin Nordic Ankara-Bavarian yang dimodifikasi (MVA-BN).

MVA-BN adalah vaksin cacar generasi ketiga yang tidak bereplikasi. Penerapan vaksin Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan sejak tahun 2023 setelah ditemukannya kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia.

Sementara itu, menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Dr Prema Yusefin, kelompok risiko tinggi yang menjadi sasaran vaksin Mpox untuk mencegah cacar monyet adalah: homoseksual, biseksual, dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki lain. Orang yang pernah melakukan kontak dengan seseorang yang mengidap Mpox dalam dua minggu terakhir. Petugas laboratorium melakukan pengujian sampel virologi khususnya di wilayah Mpox. Kasus Mpox dikendalikan oleh petugas kesehatan.

“Tenaga kesehatan yang menangani kasus Mpox akan diberikan (vaksin) untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus Mpox,” jelas Prema dalam keterangan tertulis yang diperoleh Nuaityt.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *