NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Saham Emiten Minyak dan Gas RAJA, ENRG, MEDC Kompak Memanas Pekan Ini

NUAITY NEWS, JAKARTA — Kalangan pedagang minyak dan gas (migas) memperkuat perdagangannya selama sepekan terakhir sebagai respons terhadap kenaikan harga minyak mentah yang didorong oleh berkembangnya konflik di Timur Tengah. 

Pertukaran tersebut setidaknya memiliki delapan isu terkait sektor migas. Saham PT Rukun Raharja Tbk. Pemilik yang beruntung Hapsoro (RAJA) memimpin konsolidasi harga dalam seminggu terakhir. Berdasarkan data BEI, saham RAJA menguat 33,2% ke Rp 1.665 pada Jumat (4/10/2024). 

Setelah RAJA berpartisipasi di PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) menguat 22,15% sepekan ke Rp 910 per saham. Sebagai informasi, PKK saat ini memberikan jasa konstruksi penunjang migas kepada PT Vico Indonesia, Total E&P Indonesia, Salamandra Energy Ltd, dan Santos Energy Ltd.

Begitu pula saham PT Energi Mega Persada Tbk. Saham PT Medco Energy International Tbk naik 14,29% ke Rp 240. Saham PT Elnusa Tbk menguat 9,23% ke Rp 1.420. (ELSA) naik 6,69% ​​ke Rp 510 dan saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) menguat 4,55% menjadi Rp 161 dalam sepekan terakhir. 

Kenaikan harga minyak dan produksi gas tidak lepas dari kenaikan harga minyak mentah global akibat saling serang Iran dan Israel. Menurut data Bloomberg, harga minyak Brent diperdagangkan pada $78,05 per barel, dan minyak WTI diperdagangkan pada $74,38 per barel. 

Stabilisasi harga migas bagi emiten saham diperkirakan akan terus berlanjut jika tren kenaikan harga minyak bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama.

“Perkiraan akhir untuk sebagian besar keluarnya minyak dan gas adalah bullish jika tren kenaikan harga minyak dan gas berlanjut dalam jangka waktu yang lama, atau setidaknya tidak turun kembali ke level saat ini,” kata kepala penelitian Kivum Securitas. Saya baru-baru ini menghubungi Bisnis dengan Indonesia Sukarno Alatas.

Dalam jangka pendek, Kiwoom Sekuritas Indonesia menawarkan target harga Rp 1.485 per saham untuk MEDC, Rp 535 per saham untuk ELSA, Rp 260 per saham untuk ENRG, Rp 1.700 per saham untuk AKRA, dan Rp 1.590 per saham untuk RAJA.

Sukarno mengatakan, kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah yang terjadi saat ini menyebabkan harga minyak mentah naik.

Indikasi saham migas, hasilnya direspon positif terhadap kenaikan harga migas, ujarnya.

Pengaruh saham emiten terhadap sektor migas

 

Meski demikian, Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora menilai beberapa indeks emiten migas akan serupa dengan yang terjadi pada paruh pertama tahun 2024.

Menurut Andika, jika harga minyak mentah mencapai USD 90 hingga USD 100 per barel, maka indeks emisi akan meningkat signifikan pada semester II/2024.

“Pementasan yang ada saat ini akan dihentikan sementara pada semester 1/2024,” kata Andika.

Jika saling serangan antara Israel dan Iran memulai siklus pembalasan atas penyerangan infrastruktur energi atau penutupan Selat Hormuz, harga minyak dunia diperkirakan akan mencapai US$100 per barel.

Salih Yilmaz dan Will Hares, analis senior di Bloomberg Intelligence, mencatat dalam analisis mereka bahwa reaksi harga minyak terhadap serangan rudal bisa diredakan jika hal itu bisa dihindari.

“Serangan langsung terhadap fasilitas industri dapat mengganggu produksi minyak di Teluk Persia, seperti serangan drone pada tahun 2019 terhadap fasilitas minyak di Abqaiq Yaman,” ujarnya seperti dikutip dalam makalah penelitian, Minggu (6/10/2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *