NUAITY NEWS, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan absennya pabrik Apple di Indonesia membuat pemerintah kesulitan memenuhi permintaan perusahaan tersebut dari Amerika Serikat.
Budi mengatakan Apple hanya bersedia membangun manufaktur di dalam negeri jika mendapat keringanan pajak selama 50 tahun.
Sedangkan tax holiday merupakan pemanfaatan insentif pajak untuk menarik investasi perusahaan asing dalam transisi ekonomi negara atau masyarakat berkembang.
“Kalau di negara tetangga ada tax holiday 50 tahun, kalau tidak bayar pajak online, 200.000 pekerja akan dipekerjakan. Apakah kita tidak bisa melawan?” kata Budi saat ditemui di kawasan Jawang, Rabu (9/10). /2024).
Apple sendiri mendapat sertifikat pajak 50 tahun saat membangun pabrik di Vietnam.
Namun, Budi yakin jika pemerintah menerima permintaan tersebut, perusahaan lain akan takut melakukan hal serupa.
“Bukannya kami tidak menginginkannya, itu terlalu ketat untuk didukung.” Bukannya mereka tidak mau, hanya saja kalau diminta memberikan uang pensiun 50 tahun, bagaimana dengan usaha lain? “
Berdasarkan dokumen bisnis, CEO Apple Tim Cook telah menginvestasikan Rp1,6 triliun untuk membangun empat Akademi Pengembang Apple yang tersebar di Indonesia, Jakarta, Surabaya, Batam, dan kini Bali.
Sayangnya, nilai investasi yang dibayarkan Apple lebih rendah dibandingkan Singapura dan Vietnam. Di Vietnam, investasi Tim Cook mencapai US$15,84 miliar atau kurs Rp US$16.176 setara 256,22 triliun).
Menteri Perdagangan dan Perindustrian (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan pemerintah siap mendukung Apple jika ingin berinvestasi di Indonesia.
Dalam video yang diposting di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Ketua Menteri Luhut mengatakan pemerintah telah memberikan berbagai insentif seperti biaya masuk Apple.
“Lalu kita punya produk yang tidak bisa dibuat oleh Apple, dan kita harus membuatnya. Ya, kenapa kita membayar pajak?” Kalau produknya kita pajak, ujung-ujungnya produknya tidak datang,” kata Luhut, Kamis (18/4/2024).
Luhut kemudian menjelaskan, Indonesia bisa mengikuti insentif Apple dari India dan Thailand dengan tetap mematuhi undang-undang yang ada.
“Tetapi jika peraturan tersebut berdampak pada kami, kami benar-benar perlu mengubahnya.” Jadi terkadang kami membuat aturan yang mengikat kami sehingga tidak ada persaingan.”
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel
Leave a Reply