NUAITY NEWS, Jakarta – Rencana IPO Bank Muamalat merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat posisi perseroan di pasar perbankan syariah Indonesia. Namun prosesnya masih menghadapi banyak tantangan, terutama update status IPO Bank Muamalat dan ketahanan cadangan batubara. Berita Top 5 dirangkum dalam Bisnisindonesia.id edisi Senin (7/10/). 2024). 1. BEI membuka voting status rencana IPO Bank Muamalat https://bisnisindonesia.id/article/buka-besar-bei-menyoal-status-plan-ipo-bank-muamalat Bursa Efek Indonesia. (BEI) buka suara status pencatatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Masih belum terlaksana hingga Oktober 2024, rencana penawaran umum perdana (IPO) Bank Muamalat kembali mengemuka seiring dengan kemungkinan merger dan akuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). Dalam skenario ini, Bank BTN ingin memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) atau BTN Suriah berencana mengakuisisi Bank Muamalat. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem perbankan syariah yang saat ini didominasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Baru-baru ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan proses pencatatan saham merupakan langkah strategis bagi perseroan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin meninjau dokumen seperti laporan keuangan dan dokumen hukum mempunyai hak untuk memperbarui informasinya. Tentu kami mengapresiasi siapapun termasuk Bank Muamalat, perbarui dulu dokumentasinya termasuk laporan keuangan dan audit ulang, tentunya masih menunggu, kami sangat yakin Bank Muamalat akan kembali, ujarnya, Sabtu di Balikpapan (5/ 10/2024) Namun batas waktu pencatatan Nyoman tidak memberikan komentar khusus. Namun ia mengajukan diri hingga ada permintaan dari regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2. Kapasitas penghasil minyak dan gas meningkat Menanggapi harga minyak mentah, stok penghasil minyak dan gas kompak meningkat karena harga minyak WTI naik menjadi $74,38 per barel, menurut data Bloomberg. Setidaknya ada delapan emiten di bursa yang terkait dengan sektor migas. Saham PT Rukun Raharja Tbk. Holdings of Happy Hapsoro (RAJA) memimpin reli harga minggu lalu. Saham RAJA naik 33,2% sepekan ke Rp 1.665 pada Jumat (4/10/2024), berdasarkan data BEI. Di belakang RAJA, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) yang naik 22,15% dalam sepekan menjadi Rp 910 per saham. Sebagai informasi, PKPK saat ini memberikan jasa konstruksi penunjang migas kepada PT Vico Indonesia, Total E&P Indonesie, Salamander Energy Ltd, dan Santos Energy Ltd. Begitu pula dengan saham PT Energi Mega Persada Tbk. Saham (ENRG) PT Medco Energy International TBK naik 14,29% ke Rp 240. Saham (MEDC) PT Elnusa Tbk menguat 9,23% ke Rp 1.420. Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (ELSA) naik 6,69% menjadi Rp 510. (APEX) menguat 4,55% menjadi Rp 161 dalam sepekan terakhir. “Prospek kinerja sebagian besar pemasok migas memiliki ruang untuk tumbuh jika tren kenaikan harga migas tidak bertahan lama, atau setidaknya tidak mundur dari posisi saat ini,” kata kepala riset Kivoom Securitas. Indonesia Sukarno Alatas saat dihubungi Biznis baru-baru ini. 3. Arah Tren Penurunan Pendanaan Industri Modal Ventura Sejalan dengan tren penurunan pendanaan mainstream, maka didorong untuk fokus pada pembiayaan start-up atau start-up. Perizinan lembaga keuangan, perusahaan modal ventura. , lembaga keuangan mikro dan jasa keuangan lainnya, Departemen Khusus Pengawasan Mutu (PMVL) OJK, Edi Setijavan berharap perusahaan modal ventura dapat lebih memanfaatkan teknologi informasi. Segmen ini “diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi oleh industri PMV untuk menjangkau segmen milenial dan Gen Z dengan menggunakan teknologi informasi,” kata Eddy kepada Bisnis seperti dikutip, Minggu (6/10/2024). OJK mencatat pendanaan modal ventura pada Agustus 2024 turun 9,03% (y/y) menjadi Rp 16,19 triliun pada Agustus 2024. Nilai aset turun 5,6% menjadi Rp 26,05 triliun pada Agustus 2024 dibandingkan Rp 27,61 triliun pada Agustus 2023. Tahun 4. Angin segar bagi rumah subsidi dalam penerbitan tambahan kuota FLPP Angin segar baru akan segera diberikan untuk tambahan kuota pembiayaan perumahan bersubsidi dalam skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 34.000 unit. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) Nomor 380 Tahun 2024 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 338 Tahun 2024 tentang Penetapan Rincian Pembiayaan Anggaran. di subdivisi. Anggaran Investasi Pemerintah Umum Perbendaharaan Negara Tahun 2024 ditandatangani menjadi undang-undang oleh Menteri Keuangan Shri Mulian pada tanggal 3 Oktober 2024. Sebagai referensi, pemerintah akan menambah kuota FLPP sebanyak 34.000 unit mulai awal September lalu. Rp 4,3 triliun. Dengan tambahan kuota tersebut, total pembiayaan perumahan bersubsidi akan mencapai 200.000 unit pada tahun ini. Namun sejauh ini, tercatat sebanyak 160.705 rumah telah menerima pembiayaan perumahan bersubsidi melalui skema FLPP, berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP TAPERA). unit atau Rp 19,65 triliun. Sebelumnya, anggaran perumahan pada tahun ini, khususnya skema MBR FLPP, hanya sebesar Rp13,72 triliun pada tahun ini untuk membiayai 166.000 unit rumah. Tahun lalu, anggaran FLPP mencapai R26,3 triliun untuk menyediakan 229.000 unit rumah bersubsidi. Alokasi kuota perumahan bersubsidi tahun ini diperkirakan akan habis pada akhir Agustus, dan Ketua Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto mengatakan pihaknya akan mendorong penambahan kuota perumahan bersubsidi. Skema FLPP akan segera dilaksanakan. 5. Cadangan batubara Indonesia masih dianggap sebagai komoditas penting untuk mendukung ketahanan energi nasional, dan pada saat yang sama, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan tetap bergantung pada pemerintah selama 3 tahun ke depan. Selain itu, permintaan batubara domestik dan regional akan meningkat di masa depan, berdasarkan perkiraan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), permintaan batubara global akan tetap datar pada tahun 2024 dan 2025. Di sisi lain, Tiongkok dan India, dua konsumen batubara terbesar di dunia, diperkirakan akan meningkatkan konsumsi batubara global sebesar 2,6% pada tahun 2023, dengan sebagian besar pembangkit listrik masih bergantung pada batubara sebagai sumber energi. Menurut data SXCOAL yang dikutip Business.com, selama 5 tahun terakhir, impor batu bara Tiongkok dari Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2019 hingga 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12%. Hal ini disebabkan jarak yang relatif pendek dan biaya produksi Indonesia yang rendah dibandingkan batubara dalam negeri Tiongkok. Dari dalam negeri, Persatuan Ahli Tambang Indonesia (Mungkin) memperkirakan cadangan batu bara Indonesia akan tersedia hingga 150 tahun ke depan. Oleh karena itu pemanfaatannya harus tetap dilanjutkan, “Cadangan batu bara kita cukup luar biasa, bisa bertahan hingga 150 tahun. Ini anugerah Tuhan untuk kita semua, untuk negara kita, dan harus kita manfaatkan.” Ketua Rizal Kasli mungkin telah dikatakan pada seminar baru-baru ini.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply