NUAITY NEWS, JAKARTA – Banyak faktor yang menyebabkan ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan kalah dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak 16 besar Indonesia Masters di Istora Senayan. , Jakarta, Selasa.
Menurut Pram, dirinya sendiri banyak melakukan kesalahan yang sangat merugikan dalam melayani lansia.
“Dulu kami bermain dengan rubber, tapi tidak terlalu sulit karena banyak kesalahan yang kami lakukan,” kata Pram saat ditemui usai pertandingan.
Sementara itu, Yere juga berduka atas kekalahannya yang masih terasa di putaran pertama turnamen BWF Super 500.
Pram/Yere di Indonesian Masters tahun lalu meski Yere ingin kembali tampil sempurna setelah absen panjang selama sebulan karena cedera kaki.
“Di game pertama, saya merasa hamstring saya ditarik, jadi saya minta Pram membantu saya di posisi (posisi) punggung saya. Di game kedua, sakitnya semakin parah, jadi saya tidak bermain,” kata Yere. .
Karena Yere masih belum pulih sepenuhnya, ia mendapat dua kali perawatan medis di pertandingan kedua dan ketiga. Permainan Yere belum bisa membaik karena rasa sakitnya.
Meski berjuang keras, namun setelah pertarungan selama 48 menit, Pram/Yere harus mengakui keunggulan ganda putra peringkat satu dunia itu dengan skor 21-18, 14-21, 10-21.
Sebagai rekan satu tim, Pram terus berusaha membantu Yeremia berjuang hingga akhir. Bahkan, ia merasa tiga pertandingan hari ini merupakan kemajuan dibandingkan pertandingannya melawan rekan senegaranya di Malaysia Open yang hanya menyisakan dua game.
“Cukup maju, karena kami kalah dalam rubber game. Secara pribadi, saya pasti menyemangati pasangan saya, tidak peduli seberapa sering dia bermain dengan saya. Kami juga berusaha beradaptasi dengan kondisi. Dulu kami mengandalkan kecepatan, “sekarang mungkin kami bermain taktis dan lebih mempelajari lawan,” kata Pram.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel
Leave a Reply