NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Konsolidasi Rp 26,6 Triliun, Asalnya dari Sini

Nuaityt, Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan hasil impresif sepanjang tahun hingga Juni 2024. (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan sebesar 12,36% hingga Juni 2024.

Pertumbuhan kredit ini juga dicapai dengan konsolidasi margin laba bersih bank yang meningkat 5,23% menjadi Rp 26,6 triliun pada akhir Juni 2024.

Direktur Utama Bank Mandir Dharmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan, bahkan dengan dampak perekonomian global, stabilitas dan pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak dapat dipisahkan.

Keberhasilan tersebut telah meningkatkan kualitas aset bank berdasarkan penerapan strategi yang berkesinambungan, sistematis, rasional dan rasional.

“Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Mandir Bank akan fokus pada perluasan ekosistem dan peningkatan kapasitas setiap komunitas untuk mencapai hasil yang lebih tinggi berdasarkan kebutuhan masyarakat dan nasabah,” kata Dharmawan pada acara Pemaparan Kinerja Bank Mandir, Rabu (22/10). 31/7/2024).

Rasio kredit konsolidasi bank tumbuh lebih baik di seluruh sektor. Penyaluran kredit ke sektor industri memberikan kontribusi paling besar dan pelaksanaannya pada triwulan II tahun 2024 mencapai Rp561 triliun, meningkat 29,7% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp433 triliun.

Selain korporasi, sektor usaha mengalami peningkatan kredit sebesar 21,7% menjadi Rp 262 triliun, dan kredit UMKM meningkat 6,3% menjadi Rp 127 triliun. Disusul kredit konsumsi yang meningkat 9,02% menjadi Rp 116 triliun.

Divisi kredit ini juga berkontribusi terhadap perolehan aset bank sebesar 2,258 triliun yuan secara konsolidasi pada akhir Juni 2024, meningkat 15% setahun.

“Oleh karena itu, ke depan industri perbankan akan terus berinovasi dan memberikan layanan yang lebih baik. “Dengan peta bisnis yang tepat, kami yakin jejak bank akan terus berkembang dan menjadi bank yang berdaya saing tinggi secara lokal dan global,” kata Dharmawan.

 

Sementara itu, keuntungan utama bank juga ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga kesehatan sebesar 12,5% pada kuartal II-2024.

Peningkatan pendapatan non-bunga ini didorong oleh pembayaran berulang yang dilakukan perseroan untuk bisnis digitalnya, sehingga Livin’ Mandiri tumbuh positif sebesar 26,4%. Dharmavan menambahkan, baiknya kinerja kantor pusat bank tidak lepas dari kontribusinya terhadap kinerja cabang-cabangnya.

“Secara konsolidasi, anak-anak perusahaan Bank Mandir mampu membukukan laba bersih sebesar Rp5,7 triliun atau meningkat sekitar 10%, dengan laba bersih Bank Mandir mencapai $2,9 triliun pada kuartal II-2024.” Darmawan.

 

Di tengah ketidakpastian perekonomian global dan tingginya permintaan kredit, industri perbankan tetap berkomitmen menjaga kualitas aset dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Sebagai bank umum terbesar di Indonesia, Bank Mandir, dengan berbekal pengalaman perbankan selama puluhan tahun dan perubahan proses bisnis jangka panjang, dapat terus menjaga kualitas kreditnya.

Hal ini tercermin dari posisi kredit bermasalah (NPL) perbankan yang turun menjadi 1,01% pada Juni 2024. Posisi ini jauh lebih baik dibandingkan posisi Juni 2024 sebesar 1,53%. 52 basis poin (bps). Untuk menjaga kualitas aset, bank juga memelihara cadangan yang memadai.

“Sampai Mei, kami sudah cukup menulis ketentuan sehingga NPL coverage rasio bank sudah mencapai 332% pada level terbaiknya saja,” kata Dharmavan.

Didorong oleh kedisiplinan penerapan manajemen risiko, cost of credit (CoC) bank untuk permodalan perbankan berhasil dipertahankan pada level 0,86% hingga Juni 2024 saja. Ini 0,98% dibandingkan Juni 2023. .

“Pencapaian ini merupakan hasil inisiatif bank yang sangat prudent dan konservatif dalam menjaga kualitas aset,” kata Dharmavan.

 

Kinerja moderat ini diimbangi oleh pertumbuhan DPK yang kuat, yang meningkat sebesar 15,4% YoY menjadi Rp 1,651 triliun pada kuartal II tahun 2024. Dukungan transaksi berjalan meningkat sebesar 23% YoY menjadi Rp 612 triliun, sementara tabungan meningkat menjadi 13,4% menjadi Rp 626 triliun. triliun.

Peningkatan tersebut juga mendorong perbaikan struktur rasio modal murah (rasio CASA) yang mencapai 79,7% secara bank only, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah bank. Keberhasilan ini turut menjaga biaya dana atau perbankan pada level rendah, hanya 2,08%.

“Pertumbuhan kapitalisasi mikro di industri perbankan tidak dapat dipisahkan dari transformasi digital yang sedang berlangsung, yang didorong oleh inovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah,” kata Dharmavan.

Melalui berbagai inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun, Mandiri Livin “mampu melayani lebih dari 26 juta pelanggan dalam dan luar negeri, meningkat 35%.” Aplikasi andalan Bank Mandiri, Mandir, juga berhasil mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024. Sementara itu, nilai transaksi Mandiri Livin menembus Rp1.883 triliun, meningkat 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, Copra, platform digital milik Mandir, berhasil mengelola 610 juta transaksi hingga kuartal II-2024 dengan nilai transaksi Rp 10 triliun. Platform digital tercanggih ini melayani berbagai segmen bisnis, mulai dari perusahaan hingga UKM, di mana saja dan kapan saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *