NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Debat Pilgub Jakarta Sengat Pergerakan Saham? Ini Kata Analis

NUAITY NEWS, JAKARTA – Debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 berlangsung tadi malam, Minggu (6/10/2024). Analis menunjukkan pengaruhnya terhadap pergerakan saham.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan debat Pilgub yang terjadi tadi malam tidak berdampak pada sektor perekonomian secara keseluruhan sehingga tidak berdampak pada pergerakan saham.

“Debat Pilgub belum berdampak pada sektor ekonomi, masih secara umum. Jadi tidak berdampak pada beberapa sektor [donor],” ujarnya, Senin (7/10/2024).

Sementara itu, Wakil Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan hal serupa.

Dia menjelaskan, debat Pilgub saat ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan saham.

“Kalau bicara pilkada, dampaknya terhadap pilpres tidak terlalu besar,” ujarnya, Senin (7/10/2024).

Oleh karena itu, menurutnya, harus ada kampanye yang kuat dari calon-calon Pilgub yang bisa mempengaruhi suatu golongan.

Namun, dia menjelaskan cakupannya hanya terbatas di wilayah Jakarta sehingga dampaknya tidak signifikan.

Sementara itu, hal senada diungkapkan kedua analis, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (7/10/2024), salah satu faktornya dipengaruhi oleh cadangan devisa (CADEV). .

Keduanya mengatakan, tingkat cadangan devisa pada September mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Bank Indonesia dalam rilisnya menyebutkan cadangan devisa Indonesia pada September 2024 sebesar 149,9 miliar dolar, dibandingkan posisi Agustus 2024 sebesar 150,2 miliar dolar.

Meski resesi, Nico menjelaskan cadangan devisa tetap menopang kekuatan sektor eksternal dan menjaga perekonomian dalam negeri tetap sehat.

Bank Indonesia menunjukkan cadangan devisa bulan September setara dengan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar dunia selama 3 bulan impor.

Namun, menurut dia, penurunan tersebut patut dikhawatirkan karena dapat melemahkan nilai tukar rupiah dan berdampak pada pembayaran utang pemerintah.

Dia menambahkan, “Pada akhirnya hal ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi, dan perekonomian mungkin akan menderita.

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. NUAITY NEWS tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembacanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *