NUAITY NEWS, JAKARTA – Istilah “No pain and gain” sepertinya tidak 100 persen akurat untuk keadaan tubuh saat berolahraga. Memaksa diri sendiri ketika tubuh sedang tidak dalam kondisi yang baik bisa sangat berbahaya, bahkan ketika tubuh Anda memberi tahu Anda bahwa ia perlu istirahat.
Mengenali tanda-tanda ini penting karena hambatan terhadap ketegangan dan pengerahan tenaga yang berlebihan sangatlah tipis. Berikut beberapa tanda tubuh kurang kuat melakukan aktivitas fisik yang patut diwaspadai, seperti dilansir banyak sumber. 1. Kelelahan yang berlebihan
Rasa lelah setelah berolahraga merupakan hal yang wajar, namun rasa lelah yang terjadi saat tubuh sedang istirahat merupakan salah satu tanda overtraining syndrome (OTS). Rasa lelah ini bahkan bisa dirasakan dalam aktivitas sehari-hari yang biasa Anda lakukan.
Hal ini juga bisa terjadi jika Anda tidak mendapatkan cukup bahan bakar sebelum berolahraga. Tubuh Anda harus menggunakan simpanan karbohidrat, protein, dan lemaknya untuk energi.
Jika Anda benar-benar seorang fanatik olahraga. Cobalah olahraga ringan seperti yoga atau jalan kaki ringan, atau istirahat penuh jika diperlukan. 2. Nyeri otot yang tidak wajar
Nyeri otot yang terus-menerus dan cedera yang tidak kunjung sembuh juga merupakan tanda-tanda penggunaan berlebihan. Rasa sakit ini bisa menandakan adanya robekan otot kecil atau bahkan cedera yang lebih serius.
Jika terasa nyeri yang menusuk, bengkak, atau gerakan terbatas, itu mungkin merupakan tanda cedera, seperti otot tegang atau robek.
Istirahat di antara latihan sangat penting untuk pemulihan. Lebih sulit bagi tubuh Anda untuk menyembuhkan dirinya sendiri jika terlalu banyak stres. Segera hentikan olahraga dan konsultasikan dengan dokter atau ahli terapi fisik jika nyeri terus berlanjut. 3. Sesak napas atau detak jantung tidak normal
Sesak napas ringan biasa terjadi selama olahraga intens. Namun, jika Anda merasa sangat sulit bernapas atau detak jantung Anda tidak normal (terlalu cepat atau tidak teratur), ini mungkin merupakan tanda adanya masalah serius, seperti masalah kardiovaskular.
Jika Anda menderita OTS, pelatihan umum mungkin tampak lebih sulit, seolah-olah memerlukan lebih banyak usaha untuk menyelesaikannya. Peningkatan pengerahan tenaga yang dirasakan ini dapat membuat Anda merasa seperti sedang bekerja lebih keras, bahkan ketika tubuh Anda berfungsi pada tingkat normal.
Anda mungkin memiliki detak jantung yang lebih tinggi saat berolahraga dan detak jantung istirahat yang lebih tinggi sepanjang hari. Selain itu, detak jantung mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk kembali ke detak jantung istirahat setelah selesai berolahraga. 4. Kurangnya motivasi atau perasaan stres yang berlebihan
Anda mungkin merasa sulit untuk tetap termotivasi untuk berolahraga. Hal ini bisa disebabkan oleh kelelahan mental atau fisik, perasaan seolah-olah Anda tidak mencapai target kebugaran Anda, atau kurangnya kesenangan. Ini bukan sekedar rasa malas, tapi bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda sedang merasa lelah secara fisik dan mental.
Apa pun itu, cobalah melakukan perubahan positif agar kembali terinspirasi. Istirahatkan tubuh Anda dan fokuslah pada aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi atau peregangan ringan, sebelum kembali ke rutinitas olahraga rutin Anda. 5. Gangguan tidur
Ketika hormon stres Anda tidak seimbang, akan sulit untuk beristirahat dan bersantai sebelum tidur. Hal ini mengurangi waktu penting yang dibutuhkan tubuh untuk beristirahat, memperbaiki dan memulihkan diri selama tidur. Kurang tidur juga dapat menyebabkan kelelahan kronis dan perubahan suasana hati.
Olahraga seharusnya membantu meningkatkan kualitas tidur. Namun olahraga berlebihan atau melakukannya terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memicu gangguan tidur, seperti insomnia.
Tetapkan jadwal olahraga, hindari olahraga intens sebelum tidur, dan berikan diri Anda banyak waktu untuk istirahat. 6. Penurunan performa fisik
Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan penurunan kinerja secara terus-menerus, bukan peningkatan. Beberapa hal yang akan terjadi adalah Anda menyadari bahwa kekuatan, ketangkasan, dan daya tahan Anda berkurang, dan hal itu justru membuat Anda lebih sulit mencapai tujuan latihan Anda. Pengerahan tenaga yang berlebihan juga dapat menurunkan waktu reaksi dan kecepatan lari.
Jika Anda merasa semakin sulit melakukan olahraga yang tadinya tampak mudah, ini mungkin pertanda tubuh Anda lelah atau kurang nutrisi. Kaji status nutrisi dan hidrasi. Pastikan tubuh Anda mendapatkan energi yang cukup melalui makanan bergizi sebelum dan sesudah berolahraga. 7. Menurunnya imunitas
Selain mudah lelah, tubuh juga bisa lebih sering sakit dan mudah terserang infeksi, penyakit ringan, dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Tubuh yang sedang sakit, misalnya demam atau gejala flu, tidak bisa dipaksa untuk berolahraga. Berolahraga pada kondisi ini dapat memperburuk kondisi dan memperlambat proses pemulihan.
Istirahat total hingga tubuh pulih. Fokus pada hidrasi dan nutrisi untuk mempercepat pemulihan. Olah raga memang baik, namun melelahkan tubuh, jika tidak kuat, dapat menimbulkan bahaya yang serius.
Dengarkan tubuh Anda dan jangan ragu untuk istirahat jika diperlukan. (Memperkaya Samuel K.P.)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply