NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Bermodal Resep Orang Tua, Sri Hidayati Pasarkan Criping Pencok Hingga Mancanegara

NUAITY NEWS, Semarang – Seri Hedayati mendirikan bisnis Criping Pencok Serasi pada tahun 2011. Wanita tersebut pernah bekerja sebagai karyawan sebuah pabrik garmen di Provinsi Semarang.

Sri tertarik terjun ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setelah melihat teman-temannya satu per satu memutuskan untuk memulai usaha sendiri.

Kenangan masa kecil Seri yang sering membantu ibunya di Criping House berakhir menjadi ide bisnis.

“Karena saya sudah terbiasa dan sudah tahu resepnya. Lalu saya coba buat sendiri, saya taruh di toko, tapi ketika harga produknya mahal, saya berhenti menjualnya,” ujarnya saat ditemui. . dengan Bisnis pada Jumat (22/11/2024).

Serial ini berusaha mengurangi biaya produksi. Para petani singkong di daerah itu mencoba mengunjungi mereka satu per satu hingga akhirnya ibu seorang menemukan 5 penjual yang datang rutin seminggu sekali.  Lambat laun bisnisnya semakin populer.

Bisnis yang dulunya informal kini menjadi lebih boros waktu dan energi. Akhirnya Sri memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di pabrik. Ia memutuskan untuk fokus mengelola bisnis produksi Pencok Criping.

“Belum lama, tahun 2017, saya mulai bergabung dengan koperasi sentra UMKM. Dulunya koperasi ini dipimpin oleh dinas, tapi sekarang sudah mandiri. Pelaku UMKM seperti saya ada 50 orang, tidak hanya dari Ungaran, mereka juga hadir di seluruh tanah air, kata Seri: wilayah Semarang.

Aktivitasnya di perusahaan membuka peluang baru dalam perjalanan bisnis. Dari situlah ia mulai belajar menjual buku. Faktanya, tidak semuanya bisa digunakan. Selain itu, rantai tersebut harus memasok bahan mentah, memasak, mengemas, dan mendistribusikan produk.

Dari kegiatan pelatihan dan pembinaan yang dilakukan Koperasi Pusat UMKM Kabupaten Semarang, Sri akhirnya bertemu dengan Serabut Nusa dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Di posisi barunya ini, Siri mendapat banyak pelajaran terkait model bisnis.

Salah satu keterampilan yang berhasil digunakan Siri hingga saat ini adalah model penjualan business-to-consumer (B2C) dan customer-to-consumer (C2C). Seri ini menjalankan model bisnis B2C dengan memasarkan produknya langsung ke konsumen.

Baik dengan pengiriman produk secara langsung maupun dengan memberikan pelayanan kepada pelanggan yang datang ke rumah yang dijadikan pusat produksi. Sementara itu, ia menjalankan model bisnis C2C dengan menerima pesanan dari penjual.

“Kadang-kadang pesan lewat WhatsApp, ada yang datang langsung ke sini, ambil dari saya dengan syarat tidak kasih tunai saja. Itu untuk melihat berapa banyak yang mau mereka jual,” jelasnya di pasar rahasia yang saya Saya tidak ingin menerima pengembalian.

Rangkaian produk Criping Pencok dijual dalam dua kemasan berbeda. Untuk proyek B2C, produk ini menggunakan kemasan plastik yang relatif kedap udara. Selain itu, logo merek juga ditempelkan pada seri tersebut. Masukkan nama Anda, dokumen halal, dan detail lainnya. Sedangkan untuk produk yang dijual secara C2C, seri ini mengemasnya dalam plastik tipis pengap tanpa label. Idenya adalah agar pelanggan penjual dapat dengan mudah menjual produknya.

Dari segi harga, saya tidak mau menjual ke pelanggan dengan harga diler, saya tetap menjaga harga eceran agar tidak hilang. Jadi beli di rumah atau di toko, harganya sama, jelas Seri.

Selain pengembangan sistem penjualan B2C dan C2C, program kemitraan dengan Serabut Nusa dan CCEP Indonesia juga membuka akses pemasaran terhadap produk yang dijual Seri. Jika dulu pelanggan Criping Pencok Serasi hanya di Kabupaten Semarang, kini Seri bisa menjual produknya ke luar negeri.

“Kemarin juga ada pekerja dari CCEP Indonesia yang membantu packing dan booking. Sangat membantu saya karena semuanya saya kerjakan sendiri,” lanjutnya.

Kesabaran menjadi kunci kesuksesan yang diraih Siri selama ini. Dia sering merasa lelah. Namun, semua itu hadir dengan berkembangnya bisnis dan luasnya jaringan pelanggan serta mitra bisnis.

“Saya berharap melalui program kerjasama dengan Serabut Nusa dan CCEP Indonesia, usaha saya dapat terus berkembang. Saya bersyukur jika mereka dapat lebih sering mengunjungi saya dan membantu saya. Namun dengan berbagai dukungan yang saya terima selama ini, “rasanya Itu sangat membantu,” tutupnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *