NUAITYT

Media Berita Ekslufif Dalam & Luar Negeri

Pentingnya Peran Bidan, Menurunkan Angka Kematian Ibu Pascapersalinan di Indonesia

Nuaityt, Jakarta Kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas utama sistem kesehatan Indonesia. Sayangnya, angka kematian ibu setelah melahirkan di Indonesia masih tetap tinggi sehingga menempatkan negara ini pada peringkat kedua tertinggi di ASEAN menurut sensus Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2020. Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan postpartum (PPH). Pentingnya peran bidan dalam sistem kesehatan

Kebidanan merupakan pilar penting dari sistem kesehatan yang kuat. Mereka bertanggung jawab tidak hanya membantu persalinan tetapi juga mencegah dan mengobati komplikasi pascapersalinan. Bidan berperan penting dalam memantau kondisi ibu pasca melahirkan, terutama dalam mengelola risiko perdarahan.

Jamilyatus Saadia, seorang bidan berpengaruh, menekankan pentingnya dukungan yang memadai bagi bidan di seluruh Indonesia untuk mengurangi angka kematian ibu, terutama yang disebabkan oleh perdarahan pasca melahirkan.

“Untuk mencapai hal ini, kita perlu memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses mudah terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,” ujarnya pada konferensi media bersama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Jakarta.

 

Meski berperan penting, bidan di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan.

Kurangnya kualitas layanan, terutama di daerah terpencil, serta ancaman seperti perdarahan pasca melahirkan, mengharuskan Indonesia memperkuat sistem pendidikan dan pelatihan bidan. Dalam hal ini pelatihan yang berkesinambungan sangat penting untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan bidan dalam menghadapi berbagai situasi kebidanan. Dukungan dari UNFPA dan Danone Indonesia

UNFPA (United Nations Population Fund) mendukung peningkatan peran bidan dengan melakukan kegiatan pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas mereka di Indonesia.

Dr Sandeep Nanwani, Spesialis Kesehatan Seksual dan Reproduksi UNFPA, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali bidan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan layanan berkualitas.

“Dengan demikian, bidan tidak hanya menjadi tenaga kesehatan tetapi juga merupakan orang yang dipercaya masyarakat,” ujarnya.

 

Selain itu, Danone Indonesia juga berperan aktif dalam meneliti berbagai isu kesehatan ibu dan anak. Perusahaan telah melakukan 84 penelitian tentang kesehatan ibu dan anak, termasuk anemia dan stunting, kata Dr. Ray Wagiu Basrowi, direktur ilmu kedokteran Danone Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan cara efektif untuk mengurangi masalah kesehatan, termasuk perdarahan pascapersalinan. Ray juga menekankan pentingnya skrining anemia sebagai upaya preventif untuk menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil sehingga dapat mencegah risiko perdarahan pasca melahirkan.

 

Dokter Detti Siti Nurdiati, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, menekankan pentingnya tindakan pencegahan, seperti skrining faktor risiko untuk mencegah kematian ibu akibat perdarahan pasca melahirkan.

“Setiap persalinan bisa menimbulkan pendarahan. Jadi setiap bidan yang siap melahirkan harus siap menghadapi pendarahan pasca melahirkan,” ujarnya.

Dengan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga internasional, dan sektor swasta, serta pelatihan dan dukungan yang memadai bagi bidan, angka kematian ibu di Indonesia dapat diturunkan secara signifikan.

Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan meningkatkan bidan untuk mengatasi tantangan kesehatan ibu.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *