NUAITY NEWS, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pertalife mengumumkan strategi investasi dalam pembentukan dana pensiun.
Deny Kurniawan, Business and Quality Assurance Manager DPLK Pertalife, menyatakan 65% portofolio investasi yang dikelola kini berada pada instrumen obligasi.
“Saat ini komposisi portofolio aset DPLK Pertalife adalah 65% pada pendapatan tetap, sisanya hanya 30% pada deposito, dan hanya sekitar 3% pada saham,” kata Deny kepada Bisnis, Kamis (3/10/2024).
Dijelaskannya, DPLK perlu melakukan pendekatan portofolio yang adaptif dan fleksibel dalam mengelola reksa dana dengan tujuan return dan manajemen risiko yang baik. Strategi ini memberikan pertumbuhan dana peserta terbaik.
Namun ketika suku bunga turun, kata dia, imbal hasil instrumen utang, saham, dan reksa dana lebih menarik dibandingkan deposito.
“Manajer investasi di DPLK mulai melihat suku bunga akan turun, dan salah satunya lebih memilih instrumen pendapatan tetap, yaitu ICBI [Indeks Obligasi Gabungan Indonesia] yang pada bulan Juni menguat dibandingkan bulan sebelumnya. peluang investasi memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan deposito,” kata Deny.
Pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada September lalu, Deny menjelaskan DPLK PertaLife masih menerapkan strategi alokasi tetap pada surat utang dengan menyesuaikan profil kewajiban portofolio dan melakukan restrukturisasi portofolio.
Hal ini dilakukan untuk menghindari fluktuasi pasar sehingga komposisi portofolio tetap menjadi tujuan utama, ujarnya.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel
Leave a Reply