NUAITY NEWS, JAKARTA – Jelang peralihan pemerintahan baru pada 20 Oktober 2024, kelanjutan program penguatan Industri Listrik Bertenaga Baterai (KBLBB) akan ditentukan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
Untuk penyediaan kendaraan listrik (KBL) hingga saat ini, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024 diberikan kendaraan listrik.
Pemerintah mengenakan pajak pertambahan nilai DTP sebesar 10 persen dari harga eceran atas penyediaan kendaraan listrik tertentu yang memenuhi standar dalam negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Masa kebijakan PPN DTP yang ditentukan dalam PMK 8/2024 adalah masa pajak Januari sampai dengan Desember 2024.
Pakar otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan pemerintahan baru memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan industri kendaraan listrik (EV).
Yannes mengatakan kepada Bisnis, Senin (7/10/2024), “Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah dapat memperluas langkah-langkah keuangan seperti pengurangan PPnBM dan BBNKB, serta memberikan bantuan langsung kepada konsumen dan produsen EV.”
Bukan hanya soal insentif, katanya, namun pemerintahan baru juga harus bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menawarkan program pembiayaan yang menarik agar mobil listrik dapat diakses oleh konsumen.
Selain itu, dari sisi infrastruktur, perlu adanya percepatan pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPKLU) di seluruh Indonesia, termasuk penerapan teknologi berkecepatan tinggi.
Menurut dia, pemerintah juga bisa menerbitkan dokumen sederhana untuk pemasangan alat pengisi daya di rumah dan kantor. Tak hanya itu, investasi pada penelitian dan pengembangan teknologi EV juga harus ditingkatkan, termasuk memfasilitasi transisi ke negara berkembang seperti China yang saat ini memimpin industri kelistrikan.
“Serta mendukung pembentukan institusi baru termasuk akademisi dan industri. Regulasi harus ditingkatkan dan standar teknis ditetapkan untuk memastikan kompatibilitas, keamanan, dan kualitas kendaraan listrik.”
Secara khusus, pemerintah bekerja sama dengan mitra dan manajer produk (APM) perlu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi dan memberikan informasi yang jelas yang akan mendorong adopsi mobil secara lebih luas.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan listrik berbahan bakar baterai (BEV) pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 5.290 unit atau meningkat 23,91% secara bulanan dibandingkan Juli 2024 dari 4.269 unit.
Sementara itu, penjualan kendaraan hibrida (hybrid electric vehicle/HEV) juga meningkat sebesar 23,11 persen dibandingkan Agustus dan mencapai 6.099 unit pada Agustus dibandingkan 4.954 unit pada bulan sebelumnya.
Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan Jaringan WA
Leave a Reply