NUAITY NEWS, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah berbicara tentang masa depan Unit Usaha Syariah (UUS) Asuransi pasca transformasi.
Chief Financial Officer Syariah Paul Setio Cartono memperkirakan pembatalan kewajiban asuransi UUS akan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri asuransi syariah. Namun, ia melihat banyak tantangan dalam memisahkan divisi Syariah dari perusahaan induknya.
Pertama, dari sisi edukasi keuangan syariah dan edukasi asuransi syariah masih kurang.
“Jumlah masyarakat yang memiliki asuransi jiwa kurang dari 10%, asuransi jiwa syariah 10% sampai 10%, jadi masih sangat rendah,” kata Paul Bisnis, Selasa (8). /10/2024).
Menurut Paul, tantangan selanjutnya adalah infrastruktur untuk mendukung sistem asuransi syariah yang terus berkembang. Misalnya di pasar saham, indeks saham syariah masih rendah. Hal ini membuat pemain asuransi syariah hanya memiliki sedikit pilihan investasi.
“Pilihan sukuk masih terbatas. Likuiditasnya masih kurang. Itu menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, masih kurangnya sumber daya manusia, terutama staf kantor pusat dan staf penjualan. Mereka juga masih terus berkembang.”
Sementara itu, Chief Strategy Officer Prudential Syariah Mayang Ekaputri mengatakan, strategi Prudential Syariah untuk mengatasi tantangan tersebut dan terus berkembang adalah dengan terus berinovasi dengan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan setiap segmen.
“Jadi masalah sebenarnya bagi kami adalah bagaimana kami memastikan bahwa produk yang kami targetkan memenuhi kebutuhan keamanan kami,” kata Mayan.
Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan UUS mengganti perusahaan asuransi hingga akhir tahun 2026. Sedangkan mulai tahun 2022, Prudential Syariah akan menjadi satu-satunya perusahaan asuransi jiwa syariah.
Dari sisi kinerja, Prudential Syariah mencatatkan risk based capital (RBC) sebesar 2,447% per I/2024, jauh melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan OJK. Sementara dari sisi pendapatan premi (gross), Prudential Syariah mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp1,8 triliun, meningkat 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan Prudential Syariah I/2024 mencapai Rp1,1 triliun, meningkat 31% year-on-year.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA
Leave a Reply