NUAITY NEWS, Jakarta – Proyek Manajemen Aset Panin Montual Aid Dana Market termasuk pada tahun 2025, karena suku bunga Fed terbuka di bawah Donald Trump.
Direktur Panin Asett Management Rudiianto mengatakan dia memiliki kesempatan untuk melayani sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) di era Trump.
“Saya pikir pada bulan Desember, kesempatan untuk mengurangi suku bunga mendekati 99%. Jadi saya sangat yakin bahwa saya akan termasuk dalam kursus AS.”
Dia menjelaskan bahwa meskipun ada peningkatan inflasi di Amerika Serikat, tingkat pengangguran, di sisi lain, meningkat. Menurutnya, jika tingkat pengangguran hampir 5%, maka ini akan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga.
“Di era Trump, gagasan bahwa inflasi akan terlalu tinggi, saya tidak setuju. Mengapa? Karena saya melihat Donald Trump memiliki rencana besar untuk mengurangi defisit AS,” katanya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa Donald Trump berkewajiban untuk memenuhi atau membuang banyak aturan yang sebelumnya digunakan di Amerika Serikat.
Trump telah menunjuk Tesla dan Spacex Elon Musk, direktur eksekutif Republik Vivek Ramasvamia, serta mantan kandidat presiden, memimpin departemen efektivitas pemerintah untuk melakukan tugas biaya pemerintah yang efektif.
“Jadi itu akan dipotong [banyak efisiensi dan banyak. Ini juga akan mengurangi tarif energi dan pajak listrik,” katanya.
Menurutnya, penyebab inflasi yang tinggi di Amerika Serikat adalah harga listrik yang tinggi dan bensin karena pemerintah menggunakan energi.
“Jadi energi bukanlah listrik dari energi terbarukan, tetapi dari minyak yang dikenakan pajak pada saat itu, tunduk pada banyak aturan,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa jika Trump menghentikan aturan dan mencapai efisiensi, kecenderungan yang terjadi adalah inflasi rendah dan suku bunga rendah.
“Jadi, jika orang melihat Trump, itu akan menjadi inflasi, tetapi dalam perjalanan, saya melihat bahwa peluang suku bunga akan dikurangi hingga zamannya [Trump].
Adapun ini, katanya, tren suku bunga akan mendapat manfaat dari reksa dana berdasarkan obligasi pemerintah, rupee dan dolar.
Dia kemudian mengatakan bahwa jika “jangka panjang” dia menawarkan untuk menggunakan reksa dana, karena ada kemungkinan untuk memastikan gaji yang baik dalam jangka panjang.
“Jadi pada tahun 2025 kita melihat prospek suku bunga, jadi jika untuk reksa dana, sahamnya lebih murah, maka itu saja.”
Perlu dicatat bahwa pada bulan November tahun lalu, Federal Reserve Fund (FED) mengurangi persentase orientasi sebesar 25 poin dasar (BP).
Trim 25 bps ini untuk kedua kalinya adalah sistem cadangan federal yang diadakan berturut -turut untuk bertemu dengan dua Komite Pasar Federal (FOMC). Sebelumnya, Fed mengurangi suku bunga sebesar 50 poin dasar September lalu.
Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channels
Leave a Reply