NUAITY NEWS, Jakarta-Chamber dari Perdagangan atau Industri atau Cadin Indonesia menyarankan bahwa pengusaha dan pekerja duduk bersama untuk menemukan perjanjian yang saling menguntungkan untuk menentukan upah minimum 2025.
Arsad Rasjid, ketua Indonesia, sangat menghargai bahwa gelandang diperlukan, sehingga 2025 upah minimum lokal (UMP) menguntungkan kedua belah pihak.
“Kita harus menemukan poin.
Menurutnya, pengusaha perlu memberikan upah yang layak kepada karyawan. Menurut upah, pengusaha dianggap perlu untuk menjamin kinerja karyawan.
Arsjad percaya bahwa pengusaha dapat menyediakan program pendidikan yang meningkat dan memulihkan untuk meningkatkan karyawan mereka. Oleh karena itu, baik karyawan maupun pekerja tidak memiliki konflik lagi terkait dengan UMP.
“Setiap tahun kami berisik. Kami mencari titik pertemuan. Kami mencari apa yang terjadi. Ini penting. Ini penting. Jepang ya, pada saat itu kami berkumpul bersama dengan pekerja dan pekerja yang bisa berkumpul bersama.”
Menurut catatan bisnis, pemerintah mulai membahas upah minimum pada tahun 2025 menggunakan rumus yang sama dengan perhitungan upah minimum 2025. Seperti tahun lalu, upah minimum hanya meningkat 2%-4%.
Susivijono Mogiaarso Menteri Ekonomi dan Kerjasama (Kemenko) mengatakan diskusi tentang upah minimum terjadi setiap Oktober.
Kemudian, Peraturan Negara Pemerintah 2023 (hal.) Kami akan terus menghitung sesuai dengan 51.
P. 51/2023 akan meningkatkan upah minimum pada tahun 2025, tetapi tidak mungkin untuk menentukan berapa banyak.
Menurut SUSI, pekerja akan mengumumkan perhitungan Gubernur di halaman 51/2023. Kemudian, dewan upah lokal akan memutuskan berapa banyak upah di setiap wilayah.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan saluran WA.
Leave a Reply