NUAITY NEWS, Jakarta — Emiten Minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) telah menutup ratusan gerai tahun ini karena kehilangan toko dan harga sewa yang tinggi. Meski demikian, Alfamart tetap melanjutkan strategi ekspansinya agar bisa berkembang di tahun ini.
Solikhin, Direktur Korporasi Alfamart, mengatakan Alfamart telah menutup ratusan gerai akibat kerugian di gerai afiliasinya. Selain itu, biaya sewa yang lebih tinggi menyebabkan kerugian dan penjualan melemah.
“Tahun itu saya tutup 300-400 toko. Kenapa? Ya, karena ya. Kalau untung pasti buka terus,” kata Solikhin, akhir pekan lalu (14/12/2024) di Hotel Seoul Marina. ,Tangerang.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo) mengatakan penutupan toko merupakan keputusan yang sulit. Namun karena tidak ada jalan lain, langkah ini harus diambil.
Di satu sisi, menurut Solikhin, Alfamart terus memperluas atau membuka gerai di wilayah lain. Menurut dia, tahun ini lebih banyak gerai baru yang dibuka dibandingkan jumlah yang tutup.
Artinya mudah-mudahan ada yang ditutup dan ada yang dibuka. Jadi ada opsi seperti cadangan, ujarnya.
Sebelumnya GM Corporate Communication Alfamart Rani Vijaya mengatakan Alfamart sudah melakukan ekspansi pada tahun ini. “Alfmart terus melakukan ekspansi dengan membuka gerai di wilayah baru dan mengefektifkan layanan belanja yang sudah ada sesuai target di awal tahun,” kata Rani kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Di awal tahun, Alfamart menargetkan perluasan atau pembukaan 1.000 gerai baru pada tahun ini dengan fokus wilayah luar Pulau Jawa. Hingga akhir tahun ini, jumlah cabang AMRT diperkirakan mencapai 23.310 outlet.
Selain itu, emiten milik Joko Susanto ini akan mengoperasikan 22.310 gerai ritel dan 360 gerai dana anak perusahaan hingga Desember 2023. Pangsa pasarnya mencapai 39,3%.
Tidak hanya di dalam negeri, AMRT bertujuan untuk berekspansi ke pasar internasional, khususnya Filipina, dan menjajaki peluang di negara lain.
Untuk mendukung ekspansinya, AMRT mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,5 triliun pada tahun ini.
Seiring dengan ekspansi tersebut, kata Rani, AMRT akan meningkatkan kualitas layanan agar berbelanja di tokonya semakin nyaman.
Presiden Alfamart Hans Pravira juga mengatakan perseroan berupaya meningkatkan kinerja penjualan melalui inisiatif layanan omnichannel.
“Jadi pembelian fisik tidak hanya tersedia di toko saja, tapi juga secara online melalui aplikasi kami bernama AlphaGift,” ujarnya dalam paparan publik.
Menurutnya, platform digital akan menjadi strategi untuk meningkatkan kinerja penjualan AMRT ke depan. Ditambah lagi, Alfagift menawarkan gratis ongkos kirim atau tanpa biaya pengiriman hingga setidaknya akhir tahun ini.
Sejalan dengan strategi ekspansi dan pengembangan bisnis lainnya, AMRT membukukan laba bersih kuartalan sebesar Rp 2,39 triliun pada Q3/2024, naik 9,52% year-on-year (YoY). Emiten ritel milik Joko Susanto ini juga melaporkan laba bersih sebesar Rp 88,21 triliun pada Q3/2034, naik 10,23% year-on-year.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. NUAITY NEWS tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA
Leave a Reply