NUAITY NEWS, JAKARTA – Pengamat menilai penjualan seri iPhone 16 mampu menopang pertumbuhan Apple hingga akhir tahun.
Namun sepertinya smartphone besutan Apple alias iPhone ini masih akan kesulitan untuk mengungguli Samsung yang menduduki peringkat pertama dunia.
Pengamat gadget Herry SW menilai iPhone 16 akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pangsa pasar Apple di Indonesia, serta beragam penawaran kredit meski kekuatan akuisisi saat ini sedang menurun.
“Kalau dicermati, sebenarnya daya beli masyarakat sedikit turun. Meski demikian, target pasar iPhone seharusnya tidak terlalu terpengaruh. Apalagi sekarang banyak utang ke bank dan lembaga keuangan, kata Herry kepada Bisnis, Jumat (27/9/2024).
Meski demikian, Herry menilai iPhone masih berpeluang menyalip Samsung yang merupakan raja smartphone dunia. Mirip dengan pasar di Indonesia.
“[Apple] mengungguli Samsung di Indonesia adalah hal yang mustahil. “Meninggal dunia itu sulit,” katanya.
Selain itu, jelas Herry, pangsa pasar utama Samsung adalah kumpulan penjualan ponsel Samsung di kelas entry level kelas besar. Selain itu, volume penjualan (dalam satuan) ponsel entry-level hingga mid-range jauh lebih besar dibandingkan volume penjualan ponsel high-end atau premium.
“Saat ini iPhone hanya bermain di bagian akhir. Ada sedikit kontribusi dari tipe lama yang bisa dipecah menjadi kategori kelas menengah,” jelasnya.
Menurutnya, situasi tersebut membuat volume penjualan iPhone (dalam satuan) jauh lebih rendah dibandingkan pabrikan Android, seperti Samsung, Vivo, Oppo, Xiaomi, bahkan Infinix.
Meski demikian, Herry memperkirakan penjualan seri iPhone 16 masih sangat bagus di kalangan masyarakat. Namun bukan karena spesifikasinya yang dianggap terbaik, melainkan karena iPhone 16 masih dianggap sebagai bagian dari gaya hidup.
“Konsumen membeli iPhone terbaru agar tidak terlihat hilang,” ujarnya.
Perlu dicatat, data International Data Corporation (IDC) menunjukkan bahwa Samsung mengambil posisi teratas pada kuartal kedua tahun 2024 dengan pangsa pengiriman sebesar 18,9%, karena fokusnya pada produk dasar dan strategi AI yang kuat.
Di sisi lain, Apple menempati posisi kedua dengan pangsa 15,8% dengan peningkatan kinerja di Tiongkok dan wilayah utama lainnya.
“Kedua perusahaan besar tersebut tumbuh moderat secara year-on-year,” demikian laporan IDC yang dikutip, Jumat (27/9/2024).
Selain itu, Xiaomi berada di peringkat ketiga pada kuartal II 2024 dengan share 14,8%. Disusul Vivo dan Oppo yang menempati posisi keempat dengan pangsa masing-masing 9,1% dan 9,0%.
“Xiaomi dan Vivo sama-sama tumbuh dua digit dengan kinerja kuat di pasar negara berkembang dan Tiongkok,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply