NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

7 Rekomendasi Film yang Mengangkat Isu Feminisme di Indonesia

NUAITY NEWS, JAKARTA – Kesetaraan masih menjadi tantangan di Indonesia. Untuk mendorong pemberdayaan perempuan, beberapa sineas di Indonesia memadukannya menjadi film populer.

Video-video tersebut kemudian menjadi kampanye digital untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan melawan berbagai tindakan yang mengancam perempuan. Simak 7 film Indonesia yang mengangkat isu feminisme: 1. Kartini (2017)

Sesuai dengan judulnya, Kartini merupakan film tahun 2017 yang menceritakan tentang perjuangan Ibu Kartini dalam mendidik perempuan di awal abad ke-20. Film ini menggambarkan kehidupan perempuan secara umum di Indonesia pada akhir tahun 1800-an dan awal tahun 1900-an, dimana perempuan tidak memiliki akses terhadap pendidikan.

Film tersebut menggambarkan perjalanan hidup Ibu Kartini dan perjuangannya melawan tradisi kuno serta perjuangan kesetaraan perempuan.

Film tersebut dibintangi oleh Kartini Dian Sastro dan juga menampilkan aktris berbakat seperti Christina Hakim, Ayushita Nugraha, dan Acha Sepriyasa. 2. Suka dan Bagikan (2022)

“Like and Share” mengikuti kehidupan dua orang teman wanita, Lisa (Aurora Ribero) dan Sara (Arawinda), yang menjalankan “misi” saat mereka mendekati usia dewasa.

Namun pencarian mereka berakhir dengan komplikasi ketika Lisa menjadi kecanduan pornografi dan Sarah dilecehkan secara seksual oleh pacarnya. Disutradarai oleh pembuat film berbakat Indonesia Gina S. Noer, “Like and Share” bertujuan untuk mengolok-olok hukum Indonesia yang gagal melindungi korban pelecehan. 3. Beamer (2021)

Pencopy Cahaya merupakan Netflix Indonesia Original yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja. Film ini bercerita tentang Sur muda berbakat yang kuliah dengan bantuan beasiswa. Suatu hari, “citra” Sur dibocorkan oleh penjahat tidak bertanggung jawab yang mengancam akan menangguhkan beasiswa Sur.

Dalam misi untuk menemukan pelakunya, Sur menemukan lebih dari yang diharapkannya. Dibintangi oleh Shanna Darchin, The Copywriter of Light dinominasikan untuk fitur di Festival Film Internasional Busan 2021. 4. Marlene the Killer in Four Acts (2021)

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak berkisah tentang Marlina (Marsha Timothy), seorang janda yang baru saja dirampok. 7 Perampok itu tidak hanya membawa harta benda yang akan dicurinya, tapi juga “kehormatan” Marlina.

Marlina akhirnya menyelesaikan misi balas dendamnya dan memulai perjalanan mencari keadilan bagi dirinya sendiri. Disutradarai oleh sineas berbakat Indonesia Molly Surya, film orisinal Netflix ini terpilih sebagai salah satu film terbaik di Asia pada Festival Film Internasional Busan 2021.

Disutradarai oleh Camilla Andy, Yuni bercerita tentang Yuni, seorang gadis remaja yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus SMA.

Bukannya mendukung, ia malah menentang keputusannya karena Yuni harus menikah. Yuna berpegang pada mimpinya dan menolak tawaran tersebut. Perbuatan Yoon tersebut pun menimbulkan gosip di lingkungan tempat tinggalnya. Film tersebut dibintangi oleh Aravinda Yuni dan meraih Piala Sitra untuk Aktris Terbaik. 6. Gadis Kecil (2023)

Kretek Girl merupakan serial Indonesia yang menceritakan tentang Dasia (Diane Sastro), seorang remaja putri yang mencoba terjun ke dunia Kretek pada tahun 1960-an.

Perjalanannya mengembangkan rokok kretek tidaklah mudah karena Dacia akhirnya dikhianati oleh pria yang dicintainya. Serial ini merupakan adaptasi dari novel Rath Kumala tahun 2012 dengan judul yang sama. 27 Juli 2018

May’s 27 Steps bercerita tentang seorang wanita bernama May (Raehanun) yang sangat trauma dengan pelecehan seksual yang dialaminya saat berusia 14 tahun. Dalam perjalanannya menyembuhkan dirinya sendiri, Mai bertemu dengan seorang pesulap (Ario Bayu) yang perlahan membantu Mai pulih dari trauma yang dialaminya. (Lumbantobing karya Jesslyn Samantha Rumiri)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *