NUAITY NEWS, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing keluar Rp 2,84 triliun dari pasar keuangan Tanah Air pada pekan ini atau antara 7 hingga 10 Oktober 2024. Investor kembali ke pasar keuangan Amerika (AS).
Banjaran Surya, Kepala Ekonom Bank Islam Indonesia (BSI), menjelaskan investor masih ragu berinvestasi di pasar keuangan negara emerging atau berkembang.
Dia menjelaskan, perekonomian Tiongkok tampaknya tidak pulih dalam jangka pendek karena tanda-tanda pembatasan stimulus. Terlebih lagi, risiko geopolitik masih tinggi sehingga menyebabkan volatilitas harga komoditas dan arus keluar modal asing dari negara-negara berkembang kembali ke Amerika Serikat.
Banjaran menjelaskan kepada Bisnis, Minggu (13/10/10): “Baru-baru ini, dengan ekspektasi soft landing (inflasi rendah) dan penurunan suku bunga yang kurang agresif (penurunan suku bunga yang kurang agresif), dolar (USD) indeks menguat.
Namun, ia meyakini secara umum investor akan lebih tertarik pada pasar keuangan di negara berkembang di masa depan. Oleh karena itu, kami berharap arus keluar modal asing dari pasar keuangan Indonesia tidak menjadi tren.
Banyalan mengatakan: “Dalam tren pelonggaran moneter global yang dipimpin oleh Federal Reserve (dipimpin oleh Bank Sentral AS), dana umumnya kembali ke pasar negara berkembang, dan pengembalian optimalisasi aset sangat menarik.”
Modal asing keluar dari RI
Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso merinci, sebenarnya modal asing hingga Rp 4,37 triliun telah mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun, semakin banyak investor asing yang menjual kepemilikannya di pasar saham dan Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI).
“Sesuai data transaksi 7-10 Oktober 2024, nonresiden [investor asing] melakukan jual bersih Rp2,84 triliun, penjualan bersih di pasar saham Rp4,47 triliun, dan pembelian bersih di pasar SBN Rp4,47 triliun. 43,700 miliar, “Penjualan bersih SRBI sebesar Rp 2,73 triliun,” kata Danny dalam keterangannya, Jumat (11/10). 2024).
Sementara itu, pada tahun ini atau 1 Januari hingga 10 Oktober 2024, total aliran modal asing yang masuk di pasar saham sebesar Rp46,68 triliun, total aliran modal asing yang masuk di pasar SBN sebesar Rp41,19 triliun, dan total aliran modal asing. Arus masuk di pasar SRBI sebesar Rp 193,61 triliun.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun tercatat sebesar 68,30 basis poin pada 10 Oktober 2024, naik dari 67,25 basis poin pada 4 Oktober 2024.
Sebaliknya, imbal hasil SBN 10 tahun turun menjadi 6,65% pada Jumat pagi (11 Oktober 2024) dari 6,67% pada Kamis (10 Oktober 2024).
Sementara nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp15.640 per dolar AS pada Jumat pagi (11 Oktober 2024) dari Rp15.660 per dolar AS pada penutupan Kamis sore.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel
Leave a Reply