NUAITY NEWS, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta maaf usai ditangkapnya beberapa pegawai Komdigi terkait kasus perjudian online.
Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (11/12/2024).
“Seperti yang kamu lihat kemarin. “Mohon maaf bapak dan ibu ada yang di kantor kami ada yang terlibat (perjudian online),” kata Meutya dalam tantangannya.
Metya mengaku sedih dengan kejadian tersebut. Sebab, ia memandang pegawai Komdigi adalah anaknya.
Sementara itu, Meutya mengungkapkan dirinya mengunjungi RPTRA Intiland Teduh Semper Barat hari ini. Pertama, ada undangan dari warga Semper Barat.
Selain itu, Semper hadir untuk mengedukasi masyarakat setelah muncul pemberitaan bahwa Kecamatan Cilining menjadi lokasi kasus perjudian internet terbanyak di DKI Jakarta.
Sebab, saya ingin mengajak seluruh ibu-ibu (untuk menghentikan perjudian online, bahkan Komdigi) yang sumber dayanya terbatas, kata Moutty.
Sebelumnya, polisi menangkap 11 orang terkait kasus perjudian online. Sebelas orang tersebut diduga merupakan pegawai Departemen Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Petugas Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam mengatakan, bukan orang Komdigi, beberapa orang juga diamankan polisi.
“Ini 11 orang, sebagian di antaranya adalah pekerja Komdigi, termasuk pekerja profesional Komdigi,” kata Ade Ary kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).
Ade menjelaskan, personel dan tenaga profesional Komdigi ditangkap karena melalaikan tugas. Diketahui bahwa mereka diperbolehkan untuk memblokir situs perjudian online, namun dalam praktiknya mereka tidak melakukan hal tersebut.
Namun mereka melanggarnya, meski mereka mengetahuinya, mereka tidak membekukan datanya, ujarnya.
Cade juga mengatakan, kasus ini masih berjalan dan masih banyak orang yang dicari (DPO).
“Masih ada DPO macam-macam,” kata Cade.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA
Leave a Reply