NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Optimisme Bank Genjot Pertumbuhan Kredit Dobel Digit pada 2025

NUAITY NEWS, JAKARTA – Sejumlah bank berharap bisa mendorong pertumbuhan kredit hingga dua digit di tahun 2025.

Bank Indonesia (BI) menyebutkan pertumbuhan kredit akan kuat pada Oktober 2024, mencapai 10,92% year-on-year atau year-on-year (YoY).

Sejalan dengan itu, Chairul Tanjung (CT), perusahaan patungan antara Grup Bukalapak dan Salim, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) memproyeksikan pertumbuhan kredit sebesar dua digit pada tahun depan.

Managing Director Allo Bank Indra Utoyo mengatakan tujuan pertumbuhan ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melindungi kepentingan dan memberikan nilai maksimal kepada seluruh pemangku kepentingan.

Tentu saja tanpa mengorbankan prinsip dan praktik perbankan yang sehat melalui konservatisme dan kehati-hatian, ujarnya.

Menurutnya, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, ia melihat peluang terbesar pertumbuhan keuangan di sektor transportasi, informasi, dan jasa ekspor/impor. 

Pada September 2024, Allo Bank tumbuh 0,18% YoY menjadi Rp7,34 triliun. Aset perbankan juga meningkat 17,28% dari Rp 11,99 triliun menjadi Rp 14,06 triliun pada triwulan III 2024.

Sedangkan PT Bank Merkezi Asia Tbk. Kami berharap (BBCA) dapat terus tumbuh dengan baik di tahun mendatang, termasuk dalam hal pertumbuhan pinjaman. EVP Corporate Communications and Corporate Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan timnya sedang menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025. 

BCA menyatakan terus memperkuat platform perbankan komersialnya untuk menjajaki berbagai peluang penyaluran kredit ke berbagai sektor serta meningkatkan pembiayaan.

“Sejalan dengan perkembangan kondisi perekonomian ke depan, BCA akan mendorong alokasi kredit di berbagai sektor dengan tetap memperhatikan strategi yang prudent sejalan dengan kekuatan makroekonomi dalam negeri dan dunia.” katanya, Senin (11/11/2024). ).

BCA mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp877 triliun hingga September 2024, naik 14,5% YoY. Pertumbuhan tersebut mencapai Rp395,9 triliun dan menjadi segmen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi (15,9% YoY).

Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sejumlah persyaratan utama diperlukan untuk mencapai pertumbuhan penyaluran kredit perbankan sebesar 11%-13% pada tahun 2025.

Diane Ediana Rae, direktur eksekutif pengawas perbankan OJC, melihat kemungkinan penurunan suku bunga utama Federal Reserve atau Fed funds rate (FFR) pada tahun 2025 akan berdampak positif terhadap perekonomian domestik.

“Penurunan FFR perbankan Indonesia yang diikuti dengan penyesuaian BI rate akan berdampak pada penurunan biaya modal bank, yang mungkin berdampak positif pada profitabilitas bank,” demikian tanggapan tertulisnya. , Kamis (14/11/2024).

Oleh karena itu, kami meyakini situasi ini akan memberikan ruang lebih besar bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit dan pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan kredit. Dian juga meminta perbankan mempertimbangkan dinamika global dalam menyusun rencana bisnisnya di tahun mendatang.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *