NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Rupiah Ditutup Menguat Sentuh Rp15.577,5 per Dolar AS

NUAITY NEWS, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup di atas Rp 15.577,5 pada perdagangan pekan ini, Jumat 10/11/2024. Rupiah dan mata uang Asia lainnya menguat.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,64% di Rp15.577,5 per dolar AS. Dolar AS menguat 0,14% menjadi 102,84.

Sementara itu, beberapa mata uang di kawasan Asia yang tertutup bervariasi. Yen Jepang melemah 0,13%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Taiwan menguat 0,12%, mata uang Korea Selatan menguat 0,42%, dan dolar Hong Kong melemah 0,01%.

Kemudian mata uang India melemah 0,11%, peso Filipina menguat 0,17%, yuan China menguat 0,13%, ringgit Malaysia menguat 0,19%, dan baht Thailand menguat 0,47%. 

Kantor berita Reuters menyebutkan dolar AS telah jatuh dari level tertingginya dalam dua bulan. Hal ini terjadi setelah tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja memicu argumen mengenai penurunan suku bunga The Fed secara cepat. 

Namun, laporan pekerjaan bulanan yang kuat pada minggu lalu menyebabkan para pedagang membatalkan pertaruhan penurunan suku bunga sebesar 50 bps pada FOMC berikutnya.

Sementara itu, The Fed telah mengisyaratkan pergeseran fokus pada kinerja secara keseluruhan dibandingkan stabilitas. Investor berharap data CPI dapat memastikan bahwa inflasi terkendali.

“Sepertinya pasar mengalami kesulitan menyeimbangkan lapangan kerja dan inflasi dengan The Fed,” kata Kepala Riset Strategis Pepperstone.

Dia mengatakan Badai Helene membebani data klaim pengangguran mingguan, dan Badai Milton akan membebani minggu depan, menambah masalah pada laporan pekerjaan bulanan.

Singkatnya, berita ekonomi AS diperkirakan akan sangat meresahkan pada kuartal berikutnya, ujarnya.

Sementara itu, komentar dari pejabat Fed pada hari Kamis mencerminkan perasaan campur aduk. Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan sebagian besar pembuat kebijakan Fed memperkirakan suku bunga akan turun ke tingkat yang lebih rendah dibandingkan sekarang. 

Di sisi lain, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia tetap terbuka untuk melewatkan penurunan suku bunga pada bulan November.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *