NUAITY NEWS, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengkaji beberapa penyebab melambatnya produksi mobil di Tanah Air hingga September 2024.
Menurut Gaikindo, produksi mobil pada September 2024 sebanyak 101.688 unit. Jumlah tersebut turun 11,09% dibandingkan September 2023 yang berjumlah 112.783 unit.
Secara bulanan, produksi kendaraan direvisi naik sebesar 5,8% year-on-month (MtM) dari mencapai 107.973 unit pada Agustus 2024.
Gaikindo membeberkan sejumlah penyebab melemahnya sektor manufaktur Indonesia pada September 2024. Sementara itu, Indeks Manajer Manufaktur (PMI) Indonesia turun di bawah 50 dari 49,2 pada bulan lalu.
Presiden Gaykindo I Chongki Sugiarto mengatakan, ada beberapa penyebab lambatnya PMI manufaktur, antara lain penurunan daya beli masyarakat sejak awal tahun, melemahnya rupee, dan tingginya tingkat suku bunga. Hal ini terjadi meskipun BI rate diturunkan menjadi 6% pada bulan September tahun lalu.
“Daya beli masyarakat justru turun. Nah akibatnya kalau penjualannya tidak sebaik tahun lalu, maka produksinya juga tidak sebaik tahun lalu. Anda akan melihat bahwa angka penjualan dan produksi menurun.” Jongki menceritakan kepada Bisnis, berdasarkan jarak
Melambatnya produksi mobil tidak lepas dari lemahnya tingkat penjualan pada cakrawala 2024. Terkait hal tersebut, Gaikindo mengusulkan pemerintah memberikan insentif fiskal berupa Pajak Penjualan Negara Atas Barang Mewah (PPnBM DTP) dan potongan PPnBM mulai tahun 2021-2022, pasca-Covid.
Kami ingatkan kembali bahwa PPnBM DTP merupakan salah satu program pemerintah yang khususnya pada tahun 2021-2022 menyelamatkan industri otomotif yang lemah pasca pandemi Covid-19. Insentif ini ditujukan untuk produk mobil berkapasitas 1500 cm3 dan tingkat kandungan dalam (TKDN) 60%.
“Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah [stimulus PPnBM] bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan. Jadi produksinya juga meningkat dan PMI ke depannya jelas juga meningkat,” ujarnya.
Sementara Toyota milik Grup Astra masih menjadi produsen mobil terbesar di Indonesia dengan produksi 44.005 unit pada September 2024, disusul Mitsubishi sebanyak 14.961 unit. Produksi Toyota turun 11,9%, sedangkan produksi Mitsubishi meningkat 18,6% bulan ke bulan.
Produsen mobil terbesar adalah Daihatsu sebanyak 12.731 unit, Honda sebanyak 8.101 unit, dan Hyundai sebanyak 7.692 unit.
Pada bulan Januari-September 2024, produksi mobil penumpang sebesar 881.574 unit berarti turun 17,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 1.063.231 unit.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA
Leave a Reply