NUAITY NEWS, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik terbesar di China saat ini, BYD, baru-baru ini mengumumkan akan menarik kembali hampir 100.000 kendaraan listrik (EV) buatannya karena kesalahan produksi.
Mengutip CNEVost, pembuat mobil energi baru ini akan menarik kembali 96.714 model Dolphin dan Yuan Plus di Tiongkok mulai 30 September 2024 karena risiko kebakaran.
Hal itu diungkapkan perusahaan secara langsung melalui situs China State Administration for Market Regulation (SAMR).
Menurut keterangannya, penarikan tersebut dilakukan karena proses produksi pengontrol power steering elektrik berbantuan kolom (CEPS), yang kapasitornya mungkin mengalami retakan mikro pada papan sirkuit pengontrol di beberapa kendaraan yang tercakup dalam penarikan ini.
Pada saat mesin digunakan, microcracks pada kapasitor dapat mengembang dan dapat memicu terjadinya arus pendek sehingga menyebabkan kapasitor menjadi panas bahkan terbakar. Yang Sebenarnya Dibalik BYD
Menurut Business Insider, BYD didirikan oleh pengusaha Wang Chuanfu. Bukan dari keluarga kaya, ia dilahirkan dalam keluarga petani di Provinsi Anhui pada Februari 1966.
Kakak laki-lakinya, Chuanfu Little dibesarkan di sana setelah orang tuanya meninggal.
Chuanfu melanjutkan pendidikan tinggi melalui beasiswa untuk belajar kimia di South Central University.
Ia melanjutkan pendidikannya di sana dan memperoleh gelar master di bidang teknologi baterai dari Beijing General Research Institute of Non-Ferrous Metals, yang sekarang dikenal sebagai GRINM Group.
Sebelum mendirikan BYD, Chuanfu pertama kali bekerja sebagai insinyur dan menjadi Wakil Direktur Institut Penelitian Umum Logam Non-Ferrous Beijing dan manajer umum Shenzhen Beagle Battery Co., Ltd.
Pada tahun 1995, bersama sepupunya, Lu Xiangyang, Chuanfu, yang saat itu baru berusia 29 tahun, memutuskan untuk membuka usaha sendiri, mendirikan perusahaan manufaktur baterai ponsel dengan nama BYD.
Nama BYD sendiri tidak mewakili apa pun, namun sering disebut sebagai singkatan dari “Build Your Dreams” dan “Bring Your Dollars”.
Setelah memproduksi baterai untuk merek ternama seperti Motorola, Sony, Nokia, Ericsson dan Samsung, BYD mulai melebarkan sayap dengan memproduksi mobil.
Pada tahun 2005, BYD memperkenalkan sedan F3 yang menarik karena dijual lebih murah dibandingkan Toyota Corolla dan dengan cepat mendapat sambutan positif di pasar Cina.
Hingga saat ini, mobil menjadi kontributor utama pendapatan BYD, menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Tiongkok.
Mengutip Forbes, melalui perusahaannya, Chuangfu kini memiliki kekayaan sekitar 23,6 miliar dolar AS atau sekitar 358,90 miliar dolar, menjadikannya orang terkaya ke-86 di dunia.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply