NUAITY NEWS, JAKARTA – Dalam hubungan percintaan, pria dan wanita kerap menghadapi perceraian karena tidak memahami keinginan satu sama lain.
Pemisahan tersebut terjadi karena tidak adanya ujung/penutupan yang jelas pada salah satu sisinya. Mereka yang tetap tinggal akan bingung dan sulit mencerna apa yang terjadi. Alih-alih melangkah maju, yang terjadi justru Anda terjebak di masa lalu yang tidak pernah terselesaikan atau butuh waktu lama untuk pulih.
Dikutip dari Mariage.com Senin (7/10/2024) Istilah penutupan pertama kali diciptakan oleh Arie W. Kruglanski, seorang profesor universitas dan anggota American Psychological Association dan American Psychological Association pada tahun 1990.
Ia menciptakan istilah “Need for Closure”, yang berarti penutupan adalah keinginan individu untuk menemukan jawaban pasti atas ketidakpastian dalam suatu hubungan. Jadi apa itu sembelit?
Penutupan sendiri dapat diartikan sebagai “penutupan”, yang dalam konteks hubungan romantis jelas merupakan akhir dari perpisahan. Hal ini akan menimbulkan kesan positif di mana Anda tidak perlu menjadi orang asing bagi mantan. Penutupan memungkinkan pasangan yang sudah putus menjadi sahabat atau bahkan sahabat.
Bagaimana cara melakukannya?
Namun kenyataannya, banyak orang yang tidak bisa melakukan “penutupan” dan akhirnya mengucapkan selamat tinggal dengan sedih. Hal ini bisa terjadi karena Anda tidak mengetahui cara mendapatkan atau melakukan “Close”. 1. Jangan memaksa pasangan untuk “menutup diri”
Sembelit itu niat, jadi jangan dipaksakan pada orang. Semangati diri Anda dengan hanya menanyakan alasan tanpa memaksakannya. Membutuhkan waktu yang lama, tapi setidaknya itu lebih baik daripada memaksakannya dengan akhir yang jelek. 2. Hindari interaksi online di akhir hubungan
Adakan pertemuan satu lawan satu untuk mengakhiri hubungan, tidak bisa atau ditutup jika tidak bertemu. Jujurlah dengan pasangan Anda tentang alasan Anda mengakhiri hubungan. 3. Bersikaplah seperti seorang teman
Jika hubungan sudah berakhir dan Anda belum menyelesaikannya. Usahakan berkomunikasi sebagai teman, hindari interaksi online untuk mengurangi kemungkinan adanya anggapan lawan jenis jika ingin menebus kesalahan. Hal ini bisa menjadi kendala karena menimbulkan situasi tidak nyaman bagi lawan jenis. 4. Komunikasi yang jujur
Memulai percakapan yang terbuka dan jujur bisa sangat membantu melunakkan hati mantan yang tidak ingin bertemu dengan Anda. Dengan melakukan percakapan yang jujur dan tenang, Anda dapat menyelesaikan kesalahpahaman dan menawarkan penutupan kepada mantan Anda. Apakah wajib melakukan/mencapai penutupan?
Tidak ada standar untuk memperoleh atau melakukan penyitaan. Kamu juga tidak bisa memaksa mantanmu untuk menutup diri. Namun Anda bisa mengurangi rasa sakit dan kebencian terhadap mantan pasangan Anda.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel
Leave a Reply