NUAITY NEWS, Jakarta – Presiden dan Wakil Presiden baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dikabarkan menambah jumlah perusahaan/perusahaan (K/L), terakhir membentuk Dana Investasi Negara (DIN) dan Badan Koordinasi. Didirikan. Infrastruktur.
Anggawira, Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repanas), sependapat bahwa selain Badan Gizi Nasional dan Badan Pendapatan Negara, selain Badan Gizi Nasional dan Badan Pendapatan Negara, yang juga dibahas sebelumnya adalah pembahasan DIN dan tugas administrasi infrastruktur.
“Iya [sudah dibahas],” ujarnya kepada Bisnis seperti dilansir, Minggu (6/10/2024).
Anggawira yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Pemilih Muda Nasional (TKN Fanta) Prabowo-Gibran mengatakan, tujuan DIN adalah mengelola investasi negara untuk proyek.
Kemungkinan besar DIN akan mengikuti contoh Arab Saudi dengan dana investasi publik (PIF) atau Temasek Singapura, katanya.
Anggavira, kementerian/lembaga lainnya, juga mengatakan Pusat Koordinasi Infrastruktur akan banyak mengoordinasikan proyek infrastruktur lintas fungsi dengan perusahaan PUPR, Transportasi dan Energi dan Mineral (ESDM).
Sebenarnya pemerintah yang menangani masalah ini adalah Indonesia Investment Authority (INA) atau Badan Pengelola Investasi di bawah Kementerian Keuangan yang saat ini mengelola dana hingga Rp 160 triliun.
Sekadar informasi, INA didirikan dengan dasar hukum Perintah Eksekutif (Perpres) Tahun 2021 74 Tahun 2020 Tentang Perusahaan Pengelola Investasi.
INA memiliki peran penting dalam menghubungkan calon investor dengan proyek serta mengelola investasi pemerintah pusat.
Dua minggu sebelum pelantikan Prabowo-Gibran, sebenarnya baru satu badan yang dibentuk, yaitu Badan Gizi Nasional, sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 22 Tahun 2018. 83 Tahun 2024 oleh Badan Gizi Nasional.
Padahal, lembaga ini mendapat alokasi sebesar Rp71 triliun dan akan segera menjalankan tugasnya dalam menyediakan makanan bergizi gratis.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel
Leave a Reply