NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Pacu Penetrasi Internet hingga 86%, Pemerintah Didorong Hadirkan Regulasi Terobosan

NUAITY NEWS, Jakarta – Menyarankan pemerintah untuk menerapkan peraturan yang lebih fleksibel untuk mendorong akses internet di Tanah Air. Target peningkatan penetrasi hingga 800 basis poin (bps) pada tahun 2030 dapat dicapai dengan dukungan kebijakan.  

Kepala Departemen Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Vigati Yarot mengatakan jika pemerintah menerapkan kebijakan berbasis data dan pendekatan komprehensif, pemerintah dapat meningkatkan penetrasi internet hingga 86 persen. 

Pemerintah perlu bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan ambisius penetrasi internet. 

Dari sisi regulasi, Sigit mengatakan pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang fleksibel dan inovatif untuk pemerataan jaringan internet. 

“Tantangannya adalah kita perlu memberikan perhatian yang cukup terhadap isu-isu seperti inklusi digital dan kemampuan digital. “Dan tantangan lainnya adalah semakin progresifnya perkembangan kebijakan dan regulasi terkait teknologi digital,” kata Sijit Business pada 10 Januari 2024. 

Pemerintah telah berhasil meningkatkan penetrasi internet dari 38 persen menjadi 78 persen dalam kurun waktu 10 tahun mulai 2014 hingga 2024. Pekerjaan ini belum selesai. Pemerintah kembali ingin meningkatkan penetrasi internet hingga 86 persen pada tahun 2030. 

Jerry Mangazas Svandi, CEO Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJTEL), juga fokus pada regulasi. Menurutnya, regulasi harus fleksibel dan terintegrasi. 

Ia mengatakan perizinan jaringan serat optik rumit dan mahal, sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan swasta untuk memperluas penetrasi Internet. 

Karena infrastruktur Internet mahal, pemerintah daerah akan menuntut pelaku kejahatan, sehingga mencegah dunia usaha untuk menggunakan kembali infrastruktur Internet. 

“Peraturan pusat dan daerah masih tumpang tindih mengenai fasilitas fiber optik yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah daerah,” kata Jerry dalam Bisnis 30/2024. 

Dari pusat hingga daerah, dinas utilitas nasional dan negara bagian hingga kabupaten/kota membuat perizinan menjadi lebih mahal dan memakan waktu lama, sehingga menyebabkan dunia usaha kehilangan pasar, kata Jerry. peluang 

“Hal ini berdampak besar terhadap kecepatan konektivitas serat optik di Indonesia,” kata Jerry. 

Jerry mengharapkan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dapat duduk bersama untuk mencapai target penetrasi internet sebesar 86%. Seluruh pemangku kepentingan harus mempercepat penggunaan Dana Kewajiban Pelayanan Universal (USO) dan Palapa Ring untuk memastikan transformasi digital Indonesia.

“Selain itu, peta jalan digital Indonesia perlu diintegrasikan,” kata Jerry. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *