NUAITYT

Media Berita Terupdate Aktual & Terpercaya

Indonesia dan Malaysia Saling Belajar soal Perbankan Syariah & Keuangan Berkelanjutan

NUAITY NEWS, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan pertemuan bilateral dengan Bank Negara Malaysia (BNM) untuk membahas kerja sama dan potensi kerja sama di bidang perbankan syariah, keuangan berkelanjutan, dan pengembangan lembaga jasa keuangan (LJK). di Malaysia. Kedua negara.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pertemuan tersebut merupakan bagian dari kerja sama rutin dan bertahap untuk membangun pemulihan hubungan antara OJK dan BNM.

“Namun khusus kemarin, kami meningkatkan fokus kami pada pembiayaan syariah serta pembiayaan berkelanjutan. Nanti kita akan saling memahami kebijakan dan langkah yang diambil,” ujarnya di Balikpapan, Sabtu (5 Oktober 2024).

Dengan berbagi pengalaman dan menerapkan kebijakan, Mahindra yakin kedua belah pihak bisa saling memberikan keuntungan atau nilai tambah.

Mahindra mengatakan, ke depan Malaysia bisa belajar dari Indonesia dan sebaliknya, sehingga melalui kerja sama ini kawasan ASEAN akan semakin kuat tidak hanya secara regional, tetapi juga internasional.

“Dengan cara ini, kita sebagai sebuah kawasan akan semakin menjadi fokus pertumbuhan ekonomi di ASEAN dan internasional,” tambahnya.

Seperti diketahui, rapat dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Gubernur BNM Abdul Rashid Ghafoor pada Jumat (27/9) di Jakarta.

Secara khusus, pertemuan tersebut membahas perkembangan industri perbankan syariah, inisiatif pengembangan kebijakan manajemen risiko iklim, aspek pengaturan dan pengawasan kegiatan keuangan hijau yang dilakukan LJK, serta upaya peningkatan penerapan keuangan berkelanjutan melalui pertukaran pengetahuan. mengenai praktik terbaik untuk menangani risiko iklim.

Mengutip pernyataan OJK, Mahindra mengatakan pertemuan tersebut merupakan agenda yang berguna untuk berdiskusi terkait keuangan dan perekonomian kedua negara.

Dia menambahkan: “Pertemuan ini membahas keuangan dan perbankan syariah, dan juga membahas keuangan berkelanjutan dan risiko iklim, serta bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan bersama.” “Tidak hanya antar badan pengatur, tapi juga antar perekonomian kedua negara,” kata Mahindra.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Sentral Malaysia Abdul Rashid Ghafoor menyampaikan terima kasih atas pertemuan bilateral antara OJK dan BNM yang sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Menurutnya, pengalaman, pendapat, dan visi yang dibahas akan sangat bermanfaat mengingat keduanya menghadapi tantangan yang sama. 

Pertemuan ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk mempererat dan memperluas kerja sama,” ujarnya.

Selain itu, kedua badan tersebut bermaksud melakukan amandemen dan penambahan Nota Kesepahaman antara kedua otoritas yang ditandatangani pada 29 April 2016 dan masih berlaku hingga saat ini. 

Kedua belah pihak sepakat untuk menambah bidang kerja sama terkait teknologi finansial melalui amandemen nota kesepahaman. Melalui pertemuan ini, kedua badan berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di sektor jasa keuangan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *